°Gadis Brengsek° [37]

27 5 0
                                    

°••[Upaya Meloloskan Diri]••°

"Kalian tau nomor platnya?" tanya Leo pada bawahannya yang sempat mendapati Alisha dibawa orang-orang asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian tau nomor platnya?" tanya Leo pada bawahannya yang sempat mendapati Alisha dibawa orang-orang asing. Namun, karena mereka yang kalah jumlah serta kurangnya kekuatan, membuatkan kedua insan itu memilih untuk diam dan memerhatikan dari jauh.

Dua orang yang ditanya terdiam sembari menggaruk tengkuk.

"Em, anu, kami memang sudah melihat nomornya. Tapi …."

Leo menatap bawahannya datar namun tajam.

"T-tapi kami lupa nom-"

Belum selesai ia mengatakan kalimatnya, Leo terlebih dahulu sudah memukul tepat di pipi laki-laki tersebut.

"Te-tenang dulu, Kak L!" sanggah bawahannya yang lain.

Leo menatap nyalang.

"Ka-kami memang lupa akan nomor platnya. T-tapi, kami sempat mengikuti mobil yang membawa nona ke tempat ia disekap," jelas laki-laki tersebut.

Leo pun menghela kemudian menghembuskan nafas perlahan. Matanya menatap Jovan yang menunggu di belakang sembari bersender dan menyilangkan tangan di depan dada.

"Sekarang tugasmu menjadi lebih ringan. Sebagai gantinya, kamu harus memberikan kupon gratis padaku untuk dua hari di GYM, ya~"

"Tch."

Aiden melaju mengendarai mobilnya cepat bersama dengan Jovan di sebelahnya dan dua orang tadi yang menjadi saksi mata. Jovan menjelaskan perihal keberadaan Alisha yang ternyata disekap tepat di tengah-tengah hutan bersama satu orang temannya.

"Siapa yang mereka bawa? Menyelamatkan laki-laki? Apa itu salah satu teman sekelasnya?" gumam Aiden di tengah keheningan.

"Of course. Karena BlueBeauty adalah anak yang paling panas jika sudah menyangkut teman satu sekolahnya yang diusik, apalagi jika teman satu kelasnya," jawab Jovan.

"Kau benar. Tapi, aku tidak pernah menyangka jika dia menjadi seceroboh ini sampai-sampai ikut diculik," kata Aiden dengan arah pandang fokus ke jalanan hutan.

Jovan menyanggah, "Itu karena sudah direncanakan oleh orang-orang itu. Apa nama geng mereka, ah iya. Black Squad. Bukankah itu terlalu alay?"

Aiden terkekeh kemudian menyahut, "Yap, memang terdengar alay."

"Lalu … bagaimana dengan tim D? Kapan mereka akan sampai?" tanya Aiden pada Jovan.

"Mungkin lima menit dari jarak kita sekarang."

"Yang benar saja! Apa mereka mau para petinggi mereka menyelesaikan masalah ini lebih dulu?" kata Aiden sedikit kesal.

Gadis Brengsek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang