°Gadis Brengsek° [42]

37 5 0
                                    

°••[Kisah Lama Kakak Kelas]••°

Beruntung Leo dan Alisha di antar seorang gadis yang memang secara sengaja datang ke tepi jurang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beruntung Leo dan Alisha di antar seorang gadis yang memang secara sengaja datang ke tepi jurang tersebut. Entah bagaimana kedua orang berbeda gender tersebut bisa nyasar sampai sana hanya karena saling kejar-kejaran. Walau tidak diantar sampai rumah, tetapi kedua insan itu cukup terbantu dengan gadis asing itu mengantar mereka hingga menuju jalan utama yang tentunya sudah mulai dikenali oleh Alisha dan Leo.

Di sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Alisha masih memikirkan sosok gadis itu yang terlihat sangat suram. Leo yang menyadari sikap Alisha yang tak biasanya diam, mulai angkat suara.

"Kamu gapapa, Sha?"

"Aku memikirkan Kakak tadi itu, lho ...," tukas Alisha seraya mengapit dagunya di antara jari telunjuk dan jempol.

"Kak Liora, tadi?" tanya Leo lagi.

Alisha mengangguk. "Ntah kenapa, tapi aku merasa kalau dia sedang terpuruk."

"Maksudmu?" Leo tampak bingung.

Seperti kata Alisha, gadis tadi memang terlihat terpuruk dengan raut muka tanpa binar. Di tangannya terdapat sebuket bunga Mawar, dengan sorot pandang seolah tak ada harapan untuk melanjutkan hidupnya.

Alisha mendongak. Matanya menatap bulan yang menggantung cantik di langit, disertai kumpulan bintang yang bertebaran. Terukir senyum tipis di bibirnya.

"Gapapa, lupakan."

Pagi tiba. Alisha menguap lebar menatap matahari pagi yang tampak menyembul dari balik jendela kelasnya. Tangannya ia tumpukan pada dagu. Manik coklatnya menatap para murid yang berlalu lalang di lapangan. Satu hal yang membuatnya tertarik di antara perkumpulan orang-orang itu.

"He~ mereka masih bertengkar, ya?" gumamnya.

Terdapat sosok lelaki di lapangan sana yang terus mengejar seorang gadis cantik. Laki-laki itu meraih pergelangan tangan si gadis, tapi langsung ditepis membuat si lelaki semakin mengeratkan cengkeramannya.

"Woah, kayaknya mereka bakal putus, nih."

Alisha terperanjat kaget. Suara orang yang ia kenali terdengar tepat di samping telinganya. Maniknya perlahan menangkap sosok lelaki dengan permen bertangkai di mulut dari ekor matanya. Seandainya Alisha langsung menolehkan kepalanya ke arah samping, mungkin bibirnya akan menyentuh pipi mulus laki-laki itu.

"Lo?"

"Iya, gue. Ganteng, 'kan?"

Buak. Alisha memukul ubun-ubun Kevin dengan tidak elitnya, membuat sang empunya kepala memanyunkan bibir.

Gadis Brengsek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang