°Gadis Brengsek° [2]

252 47 212
                                    

°••[Siswa baru?]••°

Seorang pemuda menapakkan kaki memasuki gerbang lapangan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda menapakkan kaki memasuki gerbang lapangan sekolah. Di bahunya terdapat tas ransel yang menggantung. Seragam sekolah terbalut rapih tanpa ada kusut. Netra hitam segelap malam menatap gedung di depannya. Bibir tipis mengukir senyum yang terlihat seperti seringai.

"Sekarang, pemenang dari permainan petak umpet ini sudah ditentukan, my princess."

✿✿✿

"Murid baru?"

"Iya, nanti katanya bakal masuk ke kelas ini."

Bisik-bisik dari beberapa kelompok dari satu kelas terdengar heboh. Sebuah kabar burung yang terdengar mengalir deras seperti air.

"Serius nih? Cewek apa cowok?"

Alisha Zahrah, bertanya kepada beberapa siswi yang tengah mengobrol tentang hal yang belum diketahui kebenarannya. Perempuan satu ini biasanya selalu terlihat apatis pada sekitarnya, tetapi kini dia menunjukkan ketertarikan pada hal tersebut.

"Ga tau, deh. Tapi, yang pastinya dia itu manusia," jawab Kirana Dwi sembari memasang senyum sumringah, menampilkan deretan giginya yang rapih. Alisha memutar bola mata mendengarnya.

"Huh, yang ada nanti malah bencong lagi," lanjut Indria Esih yang mengundang tawa anak lain.

"Engga kok, pasti cwk."

"Bukan cwk, tapi cwk woi."

"Ahahaa."

"Hm, serius deh. Semoga aja bukan anak yang nyebelin," batin Alisha mengacuhkan temannya yang saling sahut-sahutan. Mendengar respons yang tidak sesuai kemauan, gadis itu lebih memilih larut dalam pikiran.

Matanya terfokus pada luar jendela yang menampilkan cerahnya sinar matahari perlahan mulai menyelimuti bumi. Perlahan, netra gadis mulai meredup tanpa ada kilauan di sana.

Gadis itu tenggelam dalam lamunan, matanya terlihat sayu melihat awan yang menghiasi langit-langit dengan pikiran yang kosong. Sembari menopang dagu dengan satu tangan, ia menikmati semilir angin yang menerpa rambutnya.

"Benar, 'kan, Sha?"

"..."

Empunya masih setia dalam lamunan, membiarkan suara-suara yang mencoba mengusik. Anak-anak lain yang tengah berkumpul, menatap bingung pada si gadis.

"Sha?"

"..."

Pemudi masih terdiam tanpa adanya reaksi. Sehingga menampilkan perempatan urat di kening anak-anak lain. Bahkan, aura gelap mulai menyelimuti sekitaran si gadis.

"Nona Alisha Zahrah putri anak orang yang sedang melamun!" sarkas Indria sambil menepuk tangannya tepat di hadapan Alisha. Memasang wajah terperanjat, Alisha berkedip cepat kemudian memegang dadanya mencoba menstabilkan kecepatan jantungnya.

Gadis Brengsek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang