°••[Gudang]••°
"Apa?"
"Gue peringatkan sekali lagi, berhenti ganggu Alisha!"
"Gamau tuh!"
"Tolong mengertilah Adelio, kami benar-benar ingin meminta agar kamu tidak mengganggu Alisha lagi."
Laki-laki itu tampak berpikir.
"Tidak pernah ada yang berakhir baik jika di antara kalian terus memiliki dendam kesumat," bujuk Indria.
"Gue gak peduli, itu bukan urusan kalian, Sialan!"
¥
¥
¥
"Haahh …." Kirana menghembuskan napas perlahan. "Mereka sama-sama keras kepala. Aku jadi bingung gimana meyakinkan mereka."
"Enggak Adelio, enggak Alisha. Keduanya sama aja," gumam Indria.
"Haaahhh …." Kirana dan Indria membuang nafas bersamaan.
"Oi!"
"?"
Kirana dan Indria menengok ke arah belakang bangku taman yang mereka duduki.
"Hm? Berubah pikiran? Kalo beneran ntar gue traktir deh-"
"Jelaskan."
"Huh?"
"Jelaskan mengenai kejadian dua tahun lalu. Tepat saat BlueBeauty mengeluarkan siswa-siswa itu," tegas Adelio.
"Blue … apa?"
"Kenapa kami harus kasih tau lo?" potong Kirana.
"Biar nanti bisa gue pikirkan ulang keputusan gue," ucap Adelio dengan wajah datar.
Indria dan Kirana saling pandang. Hembusan napas keduanya kembali terulang bersamaan.
"Sebenarnya … agak gimana gitu kalo kami yang cerita," lirih Indria.
"Tapi, jika dengan ini dapat membuat kalian gak saling ganggu lagi …," Kirana menggantung ucapannya.
"Baiklah," kata Indria dan Kirana bersamaan.
$
$
_________Flashback_________
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Jugendliteratur"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...