°••[Spesial Dalam Artian Berbeda]••°
"Bolos ah~"
¥
¥
¥
Alisha menelusuri koridor kelas mengingat lima menit lagi menjelang pelajaran pertama. Matanya melihat kesana kemari mencari seseorang untuk diajak membolos. "Kirana mana, sih? Di kelas juga nggak ada, mau bolos jugakah? Eh, tapi enggak mungkin, sih?" gumamnya cemberut.
"Oi, Jamuran!" teriak Alisha pada seorang anak laki-laki yang tepat berlintasan dengannya.
"Jamuran jamuran nama gue tu Januar, tau!" dengus Januar menatap tajam Alisha. Alisha hanya terkekeh geli melihat reaksi temannya satu ini. "Apa manggil-manggil? Awas aja kalo gak penting."
"Oiya hampir lupa. Lo liat Kirana, gak?"
"Ki-Kirana? Sa-habat lo itu, bukan?" tanya Januar memastikan sembari menggaruk pipinya.
"Iyap. Bukannya gue udah kasih tau kalian semua yak? Lo waktu itu juga ada di sana kok," terang Alisha memiringkan kepalanya.
"Ah- i-iyalah. Mana gue tau anak itu kemana. Ngapain coba gue megang kakinya?" balas Januar menggaruk tengkuknya. Matanya menatap kesegala arah dengan bulir peluh di keningnya.
Air muka Alisha berubah. Gadis itu menatap Januar lamat. "Terus, dimana Angga?"
"Y-ya ma-mana gue tau! Mungkin aja di kelasnya," ucap Januar sembari terkekeh pelan.
"Begitukah?" Alisha tampak tak percaya. Manik coklatnya menatap tajam Januar yang terus tergagap. "A-"
"Mending lo ke kantin gih. Ka-katanya di sana ada banyak camilan enak deh keknya. Lagian lo mau bolos, 'kan?" potong Januar membuat Alisha terperangah.
"Wuiih seriusan? Yaudah gue duluan yak, dadah~" ucap Alisha melambaikan tangannya.
Januar pun berlalu menuju kelasnya sembari menghembuskan nafas lega.
"Daripada lo ngejar cinta yang gak pasti, mending ngikut gue dan yang lain aja gih. Yah … walau sepenuhnya gue gak melarang lo buat suka Alisha. Yaudah yak, kalo lo berubah pikiran, datang aja ke gudang."
Kalimat tersebut terus terngiang dalam benak Januar. "Apa ini pilihan yang tepat?"
£
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Ficção Adolescente"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...