°Gadis Brengsek° [47]

25 3 0
                                    

°••[Traktiran]••°

Hari pertama untuk Kirana dan Indria mentraktir Adelio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pertama untuk Kirana dan Indria mentraktir Adelio. Laki-laki itu tak ada henti-hentinya meminta membeli ini itu. Walau Kirana sempat akan protes, tapi Indria menyanggah dirinya.

"Nanti uang jajan kalian habis, lho. Mending gue aja yang bay-"

"Gapapa, Sha. Gapapa," tukas Indria seraya memegang bahu Alisha. "Kami yang bertaruh, kami yang akan menyelesaikan," imbuhnya.

"O-oke, ta-tapi megangnya gak usah kenceng banget," tutur Alisha sembari mencoba melepaskan cengkeraman kuat tangan Indria di bahunya. Senyuman manis yang terlihat menyeramkan itu membuat Alisha bergidik ngeri.

Adelio yang tahu jikalau Indria berusaha untuk tidak emosi, sedikit tersenyum tipis ke arah ketiga gadis itu yang saling berbisik. Rasanya ia ingin kembali mengerjai mereka sekarang, hingga membuat urat kesabaran mereka pupus.

"Ehem, kayaknya tenggorokan gue kering, nih. Gue but-"

Brak.

Suara itu sukses membuat Adelio mengembangkan senyumnya dalam batin. Kaki Alisha berada tepat di depan meja atasnya yang hampir menumpahkan baksonya. Sorot pandang gadis itu seolah akan membunuh Adelio saat itu juga.

"Janji tetap janji," kata Adelio datar. "Padahal ini baru hari pertama, belum besok sama lusa," imbuhnya.

"Dasar rakus! Lintah darat! Rentenir! Tamak! Serakah! Bejat! Kejam! Temaah! Belio belio bego!" jerit Alisha tepat di muka Adelio yang menutup telinganya dengan kedua tangan.

"Huh, gatau, deh. Beliim gue minum sana," tutur Adelio membuat Alisha semakin ingin menonjok wajah tampan itu.

"Nih!" Kirana menaruh es teh tepat di sebelah mangkuk bakso Adelio. Laki-laki itu mengembangkan senyumnya, lantas menyantap teh dingin yang terlihat segar tersebut.

Alisha mengernyit heran saat Adelio secara tiba-tiba membelalakan matanya. Detik berikutnya laki-laki itu memuntahkan minuman tadi yang baru sebagian ia teguk. Setelah membuang semuanya, Adelio mendelik ke arah Kirana yang sudah berlari menjauh.

"Sialan! Lo mau ngebunuh gue, ha!"

Bel pulang berdering nyaring. Semua murid mulai berhamburan keluar dari kelas. Panasnya sinar matahari tak mengindahkan rasa senang para murid karena pulang lebih awal hari ini, di karenakan para guru melakukan rapat.

Gadis Brengsek✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang