🐯 8.TERASA NYAMAN

2.6K 358 0
                                    

Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa Hiasi dengan vote dan komen ya
Hati-hati ada typo
SELAMAT MEMBACA.

Malam Hari..

Mobil berhenti di depan gedung yang biasa di pakai MERVANOS latian, Dinar segera melepas sabuk pengaman dan bergegas keluar.

Stefi pun mengikuti Dinar namun langkahnya agar tertinggal sebenarnya dia juga belum tau pasti apa yang di rencanakan Dinar.

Setelah memasuki ruangan Dinar melihat ke sekeliling nampaknya tidak ada Dewa disana.

"Hey Din, katanya lo masih ada tugas kuliah, apa lo kesini mau latian? " Ujar Panji. Dia mengira bahwa Dinar kesana untuk ikut latian.

"Iya, tapi gue kesini bukan mau ikut latian." Jawab Dinar dengan gugup.

"Terus?"

"Eung  lo liat Dewa gak?"

"Wah baru aja dia pulang," jawab Panji.

"Oke habis latian nanti boleh gak gue minta waktu kalian?" ucap Dinar mengulum kedua bibirnya.

Krisna yang masih dalam keadaan split tiba-tiba menjerit membuat semua panik.

"Eh lo kenapa?"

"Hehe biasa gue kalau split celana gue suka robek," ujarnya lalu meringis.

"Ah elu! " Timpal satria kesal.

"Tadi lo bilang minta waktu kita maksudnya gimana?" tanya Panji yang kembali fokus ke topik pembicaraan Dinar tadi.

"Iya habis ini, gue minta kalian buat temenin gue ke rumah Dewa soalnya ada hal penting," ujar Dinar sambil menggerakan telapak tangannya.

Semua saling pandang dan terdiam.
Sementara Dinar menunggu persetujuan mereka.

"Gimana?"

"Oke" Jawab Panji diikuti anggukan oleh yang lain.

"Boleh tapi jangan lama - lama ntar mak gue marah kalau pulang kemaleman" Jawab Krisna.

"Hmm makasih ya semuanya,"

Panji menepuk pundak Satria dan Krisna untuk kembali latian.

. . .

Dewa berjalan ke arah rumahnya, sambil membawa kantong plastik berisi 3 bungkus nasi goreng.

Di tengah - tengah perjalanan, tangannya meraba ke saku celana, dengan ekspresi bingung, diapun memberhentikan langkahnya.

"Ya ellah,Hp pake ketinggalan segala." Beo Dewa, Lantas cowok ini membalikan badannya dan kembali ke warung nasgor yang tak jauh dari rumahnya.

Baru saja dia sampai rumahnya, terlihat Qinan sedang duduk di halaman sambil menangis terisak.

"Loh, Qinan kok kamu diluar?"
Tanya Dewa cemas lalu meletakan bungkusan makanan ke meja dekat kursi. Qinan terus saja menangis.

DIRGA DEWANTARA | REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang