Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa Hiasi dengan vote dan komen ya
Hati-hati ada typo
SELAMAT MEMBACADarah kental mengalir di pinggir bibir Panji badannya susah terobang - ambing pasrah hingga akhirnya tergeletak diaspal.
Mereka memang sengaja menyerang panji di saat melintas di jalanan yang sepi. Salah satu dari mereka mengangkat kaki hampir menginjak ke arah dada Panji.
Brruhhggg...
Krisna dan satria datang disaat yang tepat. Sementara Stefi dia mencoba membawa Panji masuk ke dalam mobil agar lebih aman.
Hantaman demi hantaman pun terjadi dari keduanya. Di tengah - tengah perkelahian tersebut, Dewa akhirnya datang dan membantu temannya. Kaki kanan menebas ke wajah lawan, lalu disusul dengan pukulan tangan.
"Woi Dewa, dari mana aja lo? " Teriak Krisna.
"Gue baru nganter Dinar." Jawab dewa dengan nafas gugup.
"Woi, ngobrolnya nanti kita beresin ini dulu!" Teriak Satria.
Karena pandangannya tak fokus, satu pukulan melayang tepat di wajah Satria hingga sempoyongan.
"Sayang, Fighting! Satria," teriak Stefi dari arah jendela mobil.
"Haeduh, nih cuma Satria doang yang disemangatin," gerutu krisna.
"Huss, udah!" ujjar Dewa lalu kembali menghabisi semua lawan.
15 menit kemudian.
"Akhirnya kelar juga." Gumam Satria dengan nafas terengah - engah.
"Haduh, buang - buang tenaga aja nih belom juga tanding," sambung Krisna yang juga masih ngos - ngosan, sambil meletakan kedua tangannya di pinggang. Mereka berjalan menuju ke mobil Stefi.
"Gimana keadaan lo? " tanya Dewa pada Panji.
"Gua gapapa," jawabnya.
"Bentar, kok lo bisa di serang sama mereka? siapa sih mereka," tanya Dewa.
"Mereka itu geng T-Rex," jawab Panji.
"Terus kenapa nyerang, MERVANOS ? "Stefi penasaran.
"Iya, dari jaman abang gue mereka selalu iri jika ada geng yang sedang naik daun iya seperti kita ini." jelas panji lagi.
"Wah,, parah" ujar Krisna.
"Btw lo tadi mau kemana? Main pergi aja dari cafe," tanya Satria heran.
"Nih," Panji nunjuk ke arah Dewa.
"Gua?" Dewa clingukan,
"Iya lo dari mana aja, besok sore kita harus latian , buat mengisi acara kampus." Ucap Panji.
"Tadi, gue baru nganter Dinar pulang." Jawab Dewa dengan muka polos.
"Huaa,, ada yang baru nih," ceplos Stefi.
"Apaan sih lo Stef." Dewa menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Fiksi RemajaCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...