Assalamualaikum
Balik lagi dengan Cerita yang penuh dengan mobat mabit
Tapi semoga bisa menemani
Apapun keadaan kalian yaaSiap lanjut??
Harus Vote dulu yaa
Terimakasih
Hati-hati ada typo
Mata aku kadang khilaf
SELAMAT MEMBACA.Panji memberhentikan motor supranya disebuah bengkel, setelah berbincang dengan tukang bengkel dia berjalan ke pintu keluar, lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menelfon anak mervanos.
Karena Panji bilang itu sangat penting, jadi Dewa, Satria, Virgo, Krisna pun menyusul ke tempat yang di share lok oleh Panji. Empat lelaki ini sudah sampai di tempat, dengan motor mereka.
"Ngapain lo malem - malem nyuruh kita kesini?" tanya Dewa melepaskan helmnya.
"Jadi gue nyuruh kalian kesini, buat jemput gue pulang." Jawab Panji lalu beranjak dari tempat duduknya.
"Astajim lo nyuruh kita semua dateng, cuma buat itu?" ujar Virgo memastikan.
Panji mengangguk
"Kan lo bisa minta bantuan salah satu dari kita ngapain di suruh kesini semua?" Ucap Satria heran.
"Kan biar adil." Jawab Panji singkat.
"Haeduh malah bikin repot nih." gumam Dewa.
"Udah buruan mau nebeng siapa? bini gue sendirian dirumah." Sambung Dewa.
"Ya ellah kagak bakal ilang wa." Saut panji lalu melirik ke Krisna dan beralih ke Codet yang nangkring di Jok motor Krisna seperti biasanya.
"Gue gak mungkin si nebeng ke Krisna, soalnya ada makhluk astral dijoknya." Ujar Panji julid.
"Maksud lo Codet bang?" tebak Krisna.
"Iya lah, siapa lagi." Timpal Panji
"TANAM - TANAM UBI,..
TAK PERLU DIBAJE...
BACOT LO PANJI...
KITA GELUD SAJE... " Teriak Krisna menyanyikan lagu melayu dengan suara khasnya,karena tak terima Codet dikatain makhluk astral, seketika semua tercekik menahan tawa dan Panji dibuat geram."Sialan lo Kris, yang sopan lo sama gue!" sentak Panji.
"Satria! gue nebeng lo dah." Paksa Panji kemudian.
"Oke tapi lo depan ya."
"Hmm."
Sebenarnya motor Panji tidak ada masalah hanya saja dia memang suka membawanya ke bengkel entah apa maksudnya.
Hal ini menjadi kebiasaan sekaligus misteri bagi anak mervanos, setiap kali panji di tanya hanya menjawab" pengin aja."
"Masih jam segini nongkrong bentar yuk." ajak Satria.
"Kayaknya gue gak bisa," ujar Virgo diapun memilih pulang lebih dulu, dan yang lain membiarkannya.
"Gue juga gak bisa." Dewa menolak namun dengan cepat Panji merampas kontak motor Dewa.
"Lo harus ikut." Cegah Panji karena Dewa hampir kabur seperti Virgo.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Roman pour AdolescentsCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...