Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa tekan Bintang dibagian bawah
Ramaikan dengan Komen kalianSaya mau ngebut biar cerita ini cepat selesai :).
SELAMAT MEMBACA
Dinar baru saja pulang dari kampusnya, dia keluar dari mobil.
Sedang Dewa berjalan di belakangnya."Akhirnya permintaan maaf lo diterima sama ayah." Ujar Dinar melangkah masuk kerumah.
"Iya alhamdulillah, sekarang gue gak lagi jadi anak durhaka." ucapnya seraya memutarkan kunci mobil ditangannya.
"Jangan buat mainan ntar ilang." Dinar sangat jengkel jika Dewa memainkan kunci mobil karena sering kejadian terbang entah kemana ujung - ujungnya ribut sendiri.
"Iya ya,Din gue mandi duluan ya." Ucap Dewa.
"Kagak bisa gue dulu, gak tau apa di kampus gue nahan gerah!" saut Dinar langsung meletakan tas dan bergegas mengambil handuk.
"TELAT!" timpal Dewa. Rupanya Dia sudah lebih dulu berdiri diambang pintu kamar mandi.
"DEWA, MINGGIR!" Dinar menarik tangan Dewa agar menjauh dari pintu kamar mandi.
"Sadar diri Din badan lo tuh kecil kagak mungkin bisa narik gue." Tukas Dewa menahan tubuhnya agar tidak bergeser sedikit pun.
"Dewa.. Sumpah ya! masa lo gak mau ngalah sama perempuan." Timpal Dinar, merasa usahanya gagal Dinar mulai membujuk dengan kata - kata mutiara.
"Kalimat lo gak bakal mempan gua gak bakal mingggi" pekik Dewa dengan Angkuh.
Dinar melepaskan tangannya, dan sejenak mengatur nafas karena kehabisan tenaga.
" nah kan, cape sendiri kan lo, udah lo tunggu diluar " ujar Dewa.
" Gak,!! Pokoknya gue dulu " Dinar kembali mencoba menyingkirkan Dewa namun tubuhnya malah terpental, untung Dewa sergap maraih tubuh ramping yang hampir saja jatuh ke lantai.
Kedua bola mata Dewa begitu seksama melihat wajah Dinar yang masih terlihat cantik, dengan make up yang sederhana , warna liptint yang natural padahal dia baru saja pulang ngampus,namun tidak terlihat begitu lusuh.
Dewa berat menelan ludah, jakunnya terlihat jelas naik turun.
" nah kan udah gue bilang, lo gak bakal bisa nyingkirin gue, kecuali kalau lo mau mandi bareng gue " ceplos Dewa menaik turunkan alisnya menggoda .
Sontak Dinar langsung melepaskan tangan Dewa dari tubuhnya.
" Dasar MESUM!! "
"Jadi gak mau? Ya udah, jangan salahin gue kalau gue laaaammaa " jawab Dewa lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Brruhhggg...
Pintu telah di kunci, Dinar yang masih berdiri di balik pintu menggelengkan kepalanya,melihat tingkah Dewa yang makin menjadi - jadi."Bener - benar, tuh orang kenapa sekarang jadi dia yang ganas?! " gumam Dinar.
10 menit berlalu..
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Novela JuvenilCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...