Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa Hiasi dengan vote dan komen ya
Hati-hati ada typo
..Sedih banget tadi udah ngetik 1 Part eh belum di UP udah hilang,
Jadi ngetik ulang yang Allah mata ku...Ya sudahlah langsung saja
SELAMAT MEMBACAJangan lupa mampir ke
IG anisazul28
tiktok Anisazul28Seburuk apapun kelakuan mu didunia,
Jangan pernah tinggalkan kewajibanmu soal Agama.# Dirga Dewantara.
Lelaki itu mengusap wajahnya lalu menyerongkan badannya, dan mengulurkan tangan kanannya ke belakang dimana ada Dinar dan adiknya yaitu Qinan yang langsung menyalami Dewa.
Kemudian Dewa merubah posisi duduknya untuk bersilah lalu mengangkat kedua telapak tangannya tepat didepan dada.
Bacaan Al-fatihah dia latunkan berserta dzikir dan lainnya.
Dinar benar - benar merasa tersanjung pasalnya, baru kali ini dia menunaikan sholat isya secara berjamaah dimana dulu seringnya sendiri - sendiri.
"Lo mau kemana?" tanya Dinar yang sedang melipat mukena.
"Gue mau ke gedung MERVANOS bentar ada barang yang ketinggalan disana." Jawab Dewa sambil memakai jaketnya.
"Ya udah jangan lama - lama." Saut Dinar.
"Iya bawel amat." Gumam Dewa.
"Apa lo bilang!" Dinar sedikit mendengar hal buruk.
"Gak, gak papa ya udah gue cabut dulu."
"Qinan, kamu jangan begadang ya." Ucap Dewa lalu mencium pipi adik kecilnya itu.
Dinar hanya diam berdiri melihat keuwuan abang adek ini, tak lama Dewa mendekat ke Dinar juga mencium keningnya lalu mengusap kepalanya.
"Lo juga, ga usah begadang." Timpal Dewa lalu keluar kamar.
"Assalamualaikum." Ucap Dewa sambil melangkah jauh.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Dinar tanpa berkedip.
Dinar terdiam masih mematung tak percaya apa yang baru saja Dewa lakukan padanya, rasanya jantungnya terombang - ambing.
"Kak." Panggil Qinan yang mendongak melihat Dinar masih larut dalam lamunan.
"Kak Dinar.."
"Eh iya, Qinan ada apa?"
"Ajarin Qinan ngerjain PR ya kak." Qinan menarik pergelangan Dinar menuju ke ruang Tengah.
Malam Hari pukul 20.00
Dewa sampai Di depan gedung MERVANOS, dia melepaskan helm dan membuka pintu.
Selesai mengambil satu buah buku catatan, Dewa keluar dari ruangan dan kembali ke motornya.
Plakk...
Seseorang menipuk pundak Dewa dari belakang Sontak membuat Dewa kaget dan langsung sergap menangkis tangan tersebut .
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Novela JuvenilCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...