Assalamualaikum Saudara...
Balik lagi nih,
Udah siap lanjut,
Harus Vote dulu dong
Komen bantu share juga HueheheDiantara anak MERVANOS Udah ada yang nyantol dihati kalian belom? SIAPA?
Langsung saja aja lah ya
Hati-hati ada typo
SELAMAT MEMBACA."Saat kau merasa berada di titik terendah , cukup ingat satu hal bahwa RODA selalu berputar. Kelak Cerita hidupmu akan indah jika kau menikmatinya dengan Ikhlas. "
"Belajar bahwa tersenyum tidak
Harus ditunjukan saat kau merasa bahagia,"@Dinar'Ayunda.
Sudah beberapa hari Dewa dan timnya berlatih, dan hari inilah tepat dimana pertandingan itu akan dimulai.
Segala mental, kesehatan, semua perlengkapan telah siap diatas kasur, tinggal di masukan kedalam tas. Belum selesai Dinar membereskannya, tiba - tiba dia merasa lapar.
Wanita itu melangkah menuju dapur, namun melihat makanan yang dia masak sendiri rasanya tidak berselera. Bola matanya mengarah ke mie cup yang ada di lemari kaca, dia mengambil satu.
"Kayaknya enak nih, siang - siang makan yang berkuah." Gumam Dinar.
Dia pun mulai mengambil satu cup mie dan menuangkan air, tak perlu menunggu lama dia mulai menyantapnya. Satu cup telah dia habiskan tapi, rasa kenyang belum dia dapatkan.
"Enak banget mana kurang bikin satu lagi gapapa kali." Batinnya.
Dewa baru saja keluar dari kamar mandi.
"Ah, ini anak nyiapin kok setengah - setengah si." Dewa melihat perlengkapannya belum sempurna.
"Dewa," ujar Dinar yang tengah kembali kekamarnya merasa tidak enak hati.
"Dari mana kamu?" tukas Dewa.
"Makan, sini biar aku aja." Sambung Dinar mulai memegang tas yang akan dibawa Dewa
"Udah gak usah ini udah selesai kok."
"Ya udah sana makan"
"Hmm."
Dewa berjalan ke dapur dan mulai mengambil porsi makan. Sedangkan Dinar duduk dihadapan Dewa mengamati dia makan.
"Kenapa lo liatin gue?" ujar Dewa heran.
"Iya ellah tadi baru aja aku kamu sekarang lo gue lagi."
"Iya namanya juga latian, jangan liatin orang makan gak sopan!"
"Dih ketusnya kumat." Dinar pun beranjak dari tempat duduknya dan bersiap untuk ikut menemani Dewa bertanding.
Dinar bercermin sambil berlenggak - lenggok, menyisir rambut panjangnya. Dewa datang kekamar dan berdiri disamping pintu. Seketika Dinar menoleh kearahnya.
"Hee, bentar lagi yah." Ucap Dinar meringis.
Dewa hanya menghela nafas panjang,
Lelaki itu memutuskan untuk menunggu di halaman rumah. Berulang kali dia melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Novela JuvenilCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...