Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa Hiasi dengan vote dan komen ya
Hati-hati ada typo
SELAMAT MEMBACADewa masih terlelap dibalik selimutnya, diapun terbangun setelah mendengar suara dari arah dapur. Posisi dewa yang tidur dibawah menengok ke atas kasur rupanya tidak ada Dinar di sana,.
Diapun keluar dari kamar, bau bumbu yang begitu mencekik hidungnya hingga Dewa bersin berulang kali.
"Ternyata lo, Huaaaachimmm. " Ucap Dewa yang berdiri diambang pintu.
Dinar menoleh kearahnya sambil meringis tidak enak hati karena sudah membuat Dewa terbangun.
Dewa berjalan mendekat kearah Dinar tanpa mengeluarkan sepatah kata, lalu mengecilkan api, dan menuangkan sedikit minyak, lalu memegang serokan yang masih ada tangan Dinar disana.
Perlahan adonan nasi goreng mulai diaduk, Dewa mulai menjelaskan bagaimana cara memasak sesuai standar, Dewa pun memaklumi gadis seperti Dinar pasti tak pernah melakukan hal semacam ini, wajar istrinya ini anak tunggal, terlahir dari keluarga punya, semua pasti dikerjakan oleh asisten Rumah.
Disamping Dewa menjelaskan tentang masakan, pandangan Dinar hanya terfokus pada lelaki yang kini berada disampingnya.
"Mengerti? " tanya Dewa lalu menoleh kearah Dinar yang masih fokus dan terdiam memandanginya.
"Ngerti gak! " Tiba - tiba Dewa menonyor kening Dinar dengan telunjuknya.
"Eh, iya ya." Jawab Dinar tersadar dari lamunannya.
"Iya udah, gue mau mandi," ucap Dewa lalu mematikan kompor
dan berjalan keluar dapur."Dewa" panggil Dinar.
"iya." Dewa pun menoleh kearahnya.
"Eung gue boleh ikut?" tanya Dinar.
Dewa pun hanya melotot lalu kembali melanjutkan langkahnya.
"Maksud gue ikut, ke MERVANOS, lo pikir apa? mandi? dasar MESUM! " teriak Dinar.
Baru beberapa saat dewa keluar, dia malah kembali masuk kedapur. Tatapan Dewa kini justru amat serius,
melangkah mulai mendekat ke Dinar, perlahan Dinar berjalan mundur sampai terpentok ke dinding.
Lalu kedua tangan Dewa bersangga ke sebelah kanan dan kiri Dinar sehingga kini Dinar tak bisa berkutik .
Wajah Dewa mulai mendekat ke Dinar, Dinar pun memejamkan matanya nafasnya seakan mau berhenti.
"Mau ikut gue ke MERVANOS? Atau mau ikut gue mandi?" bisik Dewa tepat ditelinga kiri Dinar, reflex Dinar pun mendorong Dewa untuk menjauh darinya. Dewa pun tersenyum tipis lalu membalikan badannya dan keluar dari dapur.
"Huh parah tuh cowok." ujar Dinar lalu mengambil air putih dan meneguknya sambil duduk untuk menenangkan diri.
Selama pernikahan, Dinarlah yang selalu keganjenan ke Dewa, Dia juga yang selalu memancing Dewa, membuat Dewa dag dia dug, kenapa justru sekarang Dinar yang dibuat seperti itu, bahkan lebih vulgar
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Novela JuvenilCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...