Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa Hiasi dengan vote yaaMasih berusaha Update dengan rutin.
Siapa tokoh fav mu,
Siapa yang bikin Greget??Cuss langsung aja lah..
Hati-hati ada typo.
17+Dewa fokus menatap jalanan, tangan kekarnya begitu mahir memegang stir mobil. Mereka baru saja pulang dari rumah orang tua Dinar.
Dinar yang duduk disampingnya baru saja meletakan ponsel ke dalam tas, lalu dia menghadap ke jendela mobil.
Terdengar suara isakan, Dewa yang tadinya anteng menjadi panik dia mendengar Dinar menangis.
Dewa menghentikan mobilnya di pinggir jalan. "Din," panggil Dewa lirih.
"Lo kenapa?" seketika Dewa melihat air mata Dinar sudah berjatuhan lelaki itu menatap serius ke wajah Dinar.
Dia meletakan kedua telapak tangannya dan mengusap air mata Dinar. "Lo kenapa tiba-tiba nangis? "
"Gue ada salah? atau lo mau apa ngomong, jangan diem aja Din." Raut wajah Dewa seketika pucat, dan juga panik.
"G-gue.. Habis nonton drama adegannya sedih banget." Jawab Dinar membuat Dewa menghela nafas panjang.
"Ya eallahh,, lo nangis cuma gara-gara drama? Astagfirullahalazim." Gumam Dewa heran.
Dinar mengangguk.
"Gue kira kenapa, lo bikin jantung gue mau copot aja!"
"He sabar ya ganteng." Dinar merasa tidak enak.
"Oh ya tadi mamah bawain kue buat kita, gak nyangka gue disuruh mampir ternyata karena mereka kangen." Ujar Dinar tersenyum.
"Iya udah, sekarang kita pulang terus kita makan tuh kue nya." Ajak Dewa.
"Kok langsung pulang si?" gerutu Dinar.
"Iya terus mau kemana hmm?"
"Gue pengin dinner." Ceplos Dinar memasang wajah yang begitu manis, seketika Dewa terbahak.
"Hah apa? dinner bukannya tiap hari kita juga dinner yah?"
"Ih maksudnya tuh, makan diluar biar kaya orang - orang gitu."
Dewa masih diam, permintaan Dinar itu aneh, tapi iya sudahlah diapun menurut saja. Dewa menyalakan kembali mobilnya dan berniat mencari restaurant yang tak jauh dari situ.
Setelah berkeliling cukup lama akhirnya mereka pun sampai di tempat makan yang sederhana tapi suasananya indah dimalam seperti ini.
"Dah nyampe ayok turun." Ajak Dewa yang sudah membuka pintu mobil sebelah Dinar.
Wanita itu dengan semangat menuju dan mencari kursi lalu melihat menu.
Pelayan pun tiba mendekat dan berdiri disamping Dinar. Mereka memesan ayam bakar dua, dan stik, dan jus jeruk 2. Dewa hanya mengikuti apa yang dipesan Dinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Roman pour AdolescentsCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...