🐯 45. SETELAH SEKRIPSI!!

1.5K 193 0
                                    

Maaf banget kalau ada tipu ya pren
Mataku blarukan..
SELAMAT MEMBACA

Baru sebentar Dewa tidur dia sudah kembali terbangun, pikirannya selalu mengarah pada Dinar, baru sebentar dia bisa melepaskan rindu sudah terpisahkan lagi. Walaupun Dinar seringkali membuat Dewa merasa kesal dan jengkel namun dari lubuk yang paling dalam Dewa sangat menyayangi Dinar.

Tangan Krisna menyikap leher Dewa,
iya karena Dinar belom bisa dibawa pulang dengan terpaksa ketiga sahabatnya kembali menginap di rumah Dewa.

Dewa tersadar dari lamunannya, saat Krisna terus mendusel ke wilayah Dewa tidur. Kelakuan Krisna tidur sama seperti Dinar selalu ingin mengusai kasur. Dewa menoleh kearah jam dinding,

Pukul 03.15. Karena tidak bisa tidur lagi, dia memutuskan untuk melaksanakan sholat tahajud.

Selesai melaksanakan sholat dia meminta doa agar istrinya cepat kembali.

"Ya Allah, maaf jika hamba belom bisa menjadi imam yang baik tapi hamba mohon kembalikan Dinar pada pelukan hamba ya Allah Aaamiiinn." lirih Dewa lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Krisna tak sengaja terbangun, dia tersenyum tipis. "Dinar cepet pulang ya andai lo tau, suami lo khawatir banget disini " batin Krisna lalu dia kembali tidur.

"KEJAR DIA!" teriak salah satu anggota T-REX. Dinar yang telah disekap berhasil kabur, namun belum sepenuhnya dia bebas. terlihat dari kejauhan 5 lelaki mengejarnya.

"Aaawww... "Rupanya Dinar tergelincir mata kakinya terkena batu.

"Gak gak, gue gak boleh ketangkep lagi.

Keadaan jalan masih sepi sebab ini masih jam orang istirahat. Dinar terus berlari entah kemana tujuannya dia belum tau. Dari kejauhan Dinar melihat tumpukan barang bekas milik penduduk, Dinar memutuskan untuk bersembunyi di balik barang - barang tersebut.

Nafasnya masing terengah - engah, jantungnya berdegup sangat kencang, rasa sakit pada kakinya semakin menjadi.

"Sialan, cepet banget dia ngilang."

"Nanti kalau Dion tau kita gak becus, bisa habis kita!"

"Ya udah yok cari kesana "

Merasa situasi sudah aman Dinar pun menghela nafas panjang. Perlahan dia membuka ponselnya dan mencoba menghubungi Dewa.

"Dewa angkat dong." Gumam Dinar gemetar.

"Hallo, Dempis syukurlah lo kabarin gue, lo dimana sekarang?" sautan Dewa terdengar sangat panik.

"Gue, dijalan cempaka dekat toko sebelahnya ada rumah pemulung." jawab Dinar lalu ponselnya mati.

"Duh pake lowbet segala lagi."

Dinar mulai berdiri celingukan takut mereka kembali kesitu lagi, tak lama kemudian. Tangan tegap tiba - tiba memegang pundaknya dari belakang. Sontak Dinar memutar badan sambil mengulurkan kepalan tangannya tepat mengenai hidung mancung lelaki itu.

"Aw!"

"Dewol?"

"Haduh, gue dateng buat bawa lo pulang, malah digampar si!" ujar Dewa memegang hidungnya sudah memerah.

DIRGA DEWANTARA | REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang