Assalamualaikum
Sebelum baca jangan lupa tekan Bintang dibagian bawah,.
Hiasi dengan Komen kalian.
SELAMAT MEMBACA.Tiang Dalam sebuah hubungan
Adalah kepercayaan.# Dirga Dewantara.
"Stefi!" teriak Pak tomo, lalu mendekat ke bangku Stefi karena dari tadi dia sibuk dengan Hpnya.
Semua siswa tertuju ke arah Stefi.Bagi Stefi di teriaki Dosen satu ini sudah menjadi hal biasa baginya.
"Kenapa pak?" tanya Stefi dengan santainya.
"Kamu ini bukannya fokus kedepan malah sibuk main hp." Pungkas pak Tomo.
"Iya udah iya, sekarang saya memperhatikan bapak silahkan bapak kembali ke depan." Pinta Stefi sambil mempersilahkan tangannya kearah papan.
Pak tomo hanya menggelengkan kepalanya, tak habis pikir siswa satu ini benar - benar membuatnya mengelus dada setiap kali mengisi kelas.
Beberapa lama kemudian Bell pun berbunyi. Dan diberitahukan kalau kelas berikutnya kosong, jadi siswa dipulangkan lebih cepat. Tidak di sekolah tidak di kampus bahkan do tempat kerja, Pulang cepat adalah dambaan setiap orang.
Dinar sengaja tidak memberitahukan hal ini ke Dewa, dia ingin mampir ke pelatnas MERVANOS.
"Akhirnya kita bisa CP."( cepat pulang ) ucap Stefi lalu meneguk es boba di tangannya.
Mereka berdua duduk di tempat Boba dekat kampus.
"Din," panggil Stefi seketika wajahnya kini srius.
"Iya." Sautnya singkat sambil fokus ke layar hp.
"Kenapa ya, hubungan gue sama Satria gak jelas banget." Gumam Stefi kini Dinar mulai mendengar curhatan sahabatnya dengan seksama.
"Bukannya Satria udah ada niat buat nikahin lo?" ucap Dinar.
"Iya sih, tapi tetep aja rasanya gue tuh di gantung," keluh Stefi sambil memainkan sedotan boba.
"Uuhhh sabar yaaa, gue yakin kok Satria bakal menepati janjinya." Ujar Dinar sambil menepuk pelan kedua pipi Stefi.
"Aaa thanks bestie, oh ya Dewa mana? lo gak minta dia jemput lo?" tanya Stefi mengalihkan pembicaraan.
"Euungg sengaja gue gak kasih tau, oh ya gue anterin ke tempat MERVANOS mau gak?" ujar Dinar meringis.
"Iya mau lah sekalian gue pengin liat Satria ngelatih anak-anak uh pasti ganz banget." ujar Stefi mulai ngebucin.
"Ya udah ayok." Ajak Dinar.
Mereka berdua pun masuk ke mobil Stefi dan mulai melaju ke tempat pelatnas MERVANOS.
Pelatnas MERVANOS
Keringat menetes dari dagu, satu tangan kekarnya menyugar rambut kepala kebelakang, Dewa berjalan pelan menuju kursi untuk beristirahat. Sedang anak yang lain berjalan keluar membeli makan dan jajan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Ficção AdolescenteCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...