Assalamualaikum
Pren masih mau baca kan?
Harus mau ya ., wajib Vote. Dan bantu share juga . .
Part ini Dialog nya panjang kali lebar ehey
.
.
.
Hati-hati ada typo
SELAMAT MEMBACA.
Say Hello Dari Dinar
" APA KAMU MENCINTAI KU?? "Bayi mungil dengan mata masih terpejam serta kulitnya yang masih sedikit merah, tengah menjadi sorotan.
Dimana Zaida tangah berbaring di samping bayi menggemaskan itu, iya dia baru saja melahirkan malaikat kecil, bayi itu berjenis kelamin laki - laki, rambutnya hitam tebal. Sekarang Virgo sudah menjadi seorang ayah, dan Dewa pun ikut terharu melihat adik perempuannya sudah menjadi seorang ibu.
"Lucu banget si." Dinar tak henti - hentinya memuji, dia amat sangat menyukai anak kecil.
"Lo kapan?" goda Zaida membuat pipi Dinar merona lalu melirik ke Dewa dimana dia juga berdiri disampingnya.
"Gue tunggu diluar yah." Ucap Dewa lalu berjalan keluar kamar dan duduk di halaman rumah Virgo yang cukup sejuk karena banyak pepohonan dan bunga disana.
Sementara Panji, Krisna, Satria dan Virgo ikut menyusul keluar membiarkan 2 wanita ini di kamar beserta bayinya.
"Kenapa?" tanya Zaida melihat raut wajah Dinar nampak murung.
"Apa kakak gue bikin ulah lagi? " tebak Zaida dia merasa tidak enak atas perlakuan abangnya.
Dinar tersenyum singkat.
"Apa Dewa benar - benar mencintaiku?" ceplos Dinar secara tiba-tiba.
Seketika Zaida yang tadinya tiduran kini mencoba untuk duduk.
"Kok lo nanya gitu, jelas Dewa cinta sama lo laa dia kan suami lo." Jawab Zaida tersenyum, Dinar membalas senyuman itu.
Sebenarnya Dinar tau kalau Dewa sudah mencintainya hanya saja dia takut kalau Dewa belum sepenuhnya melupakan Helda.
"Za." Dinar memanggilnya.
"Iya Din?"
"Gue mau ngomong." Ujar Dinar mengulum kedua bibirnya.
"Ngomong apa serius amat," Zaida tersenyum.
"Jujur Gue takut Dewa ninggalin gue," ucap Dinar dengan wajah sedikit sedih.
"Kok lo ngomong gitu iya gak mungkin laa." Zaida mencoba membuat Dinar tenang.
"Iya gue takut aja, gue masuk ke kehidupan Dewa kan baru kemarin ujuk - ujuk kita nikah, sedangkan Helda sama Dewa udah dekat sejak lama, biasanya cinta pertama itu susah hilangnya." Ujar Dinar mengeluarkan isi hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Fiksi RemajaCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...