Assalamualaikum
JANGAN BOSEN SAMA DEWOL YAH.DEWOL ITU ORANGNYA GIMANA SI MENURUT KALIAN??
"Dari sekian banyaknya kehilangan,
Kehilangan hafalan lah yang paling menyakitkan."*SATRIA YUDHISTIRA.*
MASIH MAU LANJUT YOK CUSS...
HATI-HATI ADA TYPO.
SELAMAT MEMBACAWanita berkaos putih lengan pendek, serta celana piyama panjang, sedang sibuk memotong bawang di dapur.
Dewa yang baru saja keluar dari kamar melangkah mendekat ke belakang Dinar lalu tangannya maraih rambut Dinar dan mengikatnya.
"Dewa jangan kenceng - kenceng, kepala gue pusing." Protes Dinar lalu mengambil cabai dan memotongnya.
"Dah, biar gak lepas." Ucap Dewa lalu dari belakang kedua tangan kekarnya melingkar kepinggang ramping Dinar dan meletakan dagunya dipundak istrinya, perlahan telapak tangan Dewa mulai meraba keatas.
Plaakkk!!!
"Aww."
Dinar memukul tangan Dewa dengan gagang pisau.
"Dewa. jangan mulai deh!" Ketus Dinar.
"Pelit."
"Sana keluar, gak usah gelendotan gini." Usur Dinar menyuruh Dewa keluar dari dapur.
"Gue mau liat lo masak."
"Gak boleh "
"Kenapa? lo gerogi yaa?" ledek Dewa.
"Lo tuh bikin rusuh tau gak, udah sana tunggu diluar aja."
Dewa pun berjalan keluar sambil menggaruk lehernya, menuju ke ruang tengah. Lelaki itu mulai menyetel Tv. Entah apa acara di tv Dewa tidak peduli itu hanya sebagai suara semata.
Tak lama kemudian Dinar melangkah ke ruang tengah. "Udah mateng tuh sana makan." suruh Dinar.
"Ambilin." Pinta Dewa yang sedang tiduran disofa.
Dinar pun mengambil nasi, dan sayur sop, sambal dan telor ceplok.
"Nih,"
"Lo gak makan?" tanya Dewa lalu maraih piring yang di bawakan Dinar
"Belom laper." Saut Dinar lalu maraih remot dari atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Ficção AdolescenteCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...