Hati- hati ada typo
SELAMAT MEMBACAMungkin banyak orang yang mengeluh, tapi tidak semua orang memilih menyerah ..
Karena, semangat tidak selalu ditunjukan dengan keceriaan, dan senyuman.
Mau bertahan sampai sekarang, itu sudah lebih dari cukup bahwa seseorang itu masih semangat .*DIRGA DEWANTARA*
Perjalanan dari jakarta ke semarang cukup memakan waktu yang lama, jadi pihak kampus Mercu Buana memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan naik kereta.Lalu saat menuju ke tempat penginapan, mereka naik mobil jemputan yang sudah disediakan.
Akhirnya mobil yang dinaiki Dinar dan Stefi berhenti di tempat penginapan, rasanya Dinar ingin sekali merebahakan tubuhnya karena terasa begitu pegal.
Tiba - tiba Hp Dinar bergetar tanda ada pesan masuk.
"Dempis!" Timpal Dewa.
"Apa. "
"Kapan pulang? "
"Dasar baru aja turun dari mobil." Balas Dinar.
"Hehe.. Gue kesepian bodoh, gak ada yang diajak gelud."
"Iya besok kita gelud lagi!"
"Jangan macem - macem lo disitu."
"Iyaa udah ya gue mau istirahat."
"Iya udah istirahat yang tenang ya.. Dialam sana"
"MAKSUD LO!"
"Maksudnya di kota sana, wkwk."
Dewa meletakan ponselnya di meja, dia berjalan keluar kamar. Meja makan masih kosong, biasanya Dinar sudah menyiapkan semuanya. Walaupun kadangkala membuat lidah mati rasa karena rasanya yang aneh.
Tapi karena Dinar yang masak apapun pasti Dewa makan selagi belum basi.Dewa membuka wadah beras dan mengambil 2 gelas berisi beras lalu mencucinya dan kemudian memasukan ke dalam magicom.
Rasanya Dewa seperti hidup sebatang kara, kalau ada Dinar walaupun cuma berdua tapi ramai. Sekarang dengan terpaksa 3 hari Dewa harus melakukan semuanya sendiri. Sambil menunggu nasi matang, dia menuju ke kamar mandi. Bersiap berangkat kerja.
"Mandi udah, wangi udah, rapi udah, ganteng dari dulu. sekarang tinggal goreng telor buat makan." Gumamnya lalu berjalan ke arah dapur.
Dia menyiapkan wajan dan juga minyak lalu memanaskannya. Setelah satu telor ceplok sudah siap diatas piring selanjutnya tinggal mengambil nasi.
Tangan kekar itu membuka magicom dan ternyata. "Sialan. Gue lupa nekan tombol cook". Alhasil nasi pun masih berwujud beras.
Kekecewaan pun terjadi karena kebodohannya sendiri. Dewa menghela nafas keras dan kemudian dia memasak mie instan. Sumpah Dinar heran ampuh suami akan kesulitan tanpa istri.
Dewa menghentikan motornya di dekat motor Krisna dimana di jok motornya terdapat boneka angrybird alias Codet yang senantiasa nangkring disana. Seketika Dewa terkekeh melihat keanehan sahabatnya ini.
Dewa mengusap boneka itu, dari kejauhan Krisna dan yang lain berjalan kearah Dewa.
"Jangan sentuh Codet, kalian bukan mahram." Tegur Krisna berjalan kearahnya.
"Dasar masih pagi otak lo udah ngilang aja." Ketus Dewa kemudian.
"Mau sampai kapan si kris nih Codet lo taro sini?" tanya Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA DEWANTARA | REVISI
Novela JuvenilCERITA INI BELUM DIREVISI *SEBUAH RODA KEHIDUPAN* Seandainya bunuh diri itu dihalalkan, mungkin Dewa sudah melakukannya. Dewa yang kehilangan keharmonisan keluarganya membuat dunianya gelap, sunyi dan mati. Hingga suatu saat dia di jodohkan dengan w...