54. "Ada Kata-Kata Terakhir?"

15.7K 2.2K 141
                                    

27 mei 2021
19-jun-2023

Warning⚠ Typo di mana-mana.

***

Kyra khawatir, apa terjadi sesuatu pada Mingmei?

"Ada apa Ki'er?" Tanya pangeran mahkota Zhang heran. Saat mereka baru keluar dari hutan Terlarang adiknya ini tiba-tiba saja langsung melompat dari kereta dan berjalan kearah gubuk tua itu, membuat para pangeran dan prajurit kebingungan.

"Aku meninggalkan Mingmei disini dan sekarang dia tidak ada," ucap Kyra seraya berjalan menghampiri pangeran Zhang.

"Maksudmu dayang Xia Mei?" Tanya pangeran Fang Bo memastikan. Kyra hanya menatapnya sekilas tanpa menjawab.

Kyra menggertakkan giginya, pasti terjadi sesuatu pada Mingmei. Semoga saja Mingmei ada di istana saat ini, jika dia tidak ada berarti Kyra harus mencarinya di kekaisaran Wei.

"Aku menemukan sesuatu."

Kyra, pangeran Fang Bo, dan pangeran Zhang sontak menghampiri pangeran Fang Zi. Nampak ditangan pemuda itu memegang sebuah belati yang berlumuran darah kering.

Kyra mengambil belati itu dan mengamatinya. "Ini milik Mingmei." Kyra mempunyai firasat buruk tentang ini.

Seandainya terjadi sesuatu kepada Mingmei pasti dia akan langsung berlari ke wilayah kekaisaran Wei, jika dugaan Kyra benar setelah dia mendapat bantuan dari penduduk disana pasti Mingmei akan langsung kembali ke istana tanpa memikirkan kesehatannya sendiri. Itupun jika Mingmei benar-benar selamat dari sesuatu yang menyebabkannya menggunakan belati ini.

Kemungkinan lain Mingmei diculik seseorang dan dibawa pergi ke tempat yang sangat jauh untuk dijual sebagai budak tapi Kyra harap itu tidak terjadi.

"Mingmei pasti ada di istana," gumam Kyra sembari berjalan kearah kuda jantan yang terikat di batang pohon kemudian melepasnya.

"Ki'er naik saja dengan~"

Pangeran mahkota Zhang menggantung ucapannya ketika melihat Kyra melompat keatas kuda lalu memacunya cepat meninggalkan semua orang tanpa menoleh lagi kebelakang.

Pangeran Fang Bo tercengang. "Bahkan adik ketiga sudah berani menunggang kuda!?"




╭──────༺♡༻──────╮
THE TIME TRAVEL
╰──────༺♡༻──────╯





Sedangkan diwaktu yang sama Mingmei berjalan gontai ke tengah lapangan yang dikelilingi banyak orang.

Tangan dan kakinya diikat menggunakan rantai besi, tubuhnya terbalut gaun putih bertekstur kasar dan rambutnya dikuncir kuda untuk mempermudah pemenggalan. Memang hukuman ini terlalu berlebihan jika untuk seorang dayang, tapi itulah perintah kaisar.

Karena kaisar Li Quan sedikit menyimpan dendam pribadi. Sedari dulu dayang Xia Mei terus menempel bersama permaisuri terdahulu bahkan dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama permaisurinya itu ketimbang kaisar yang merupakan suaminya. Xia Mei hanyalah pelayan rendahan tetapi memiliki akses keluar masuk ruang pribadi petinggi, hal seperti itu tidak akan pernah kaisar lupakan.

Dayang Xia Mei bisa hidup sampai sekarang itu berkat kemurahan hati kaisar Li Quan, tapi sekarang tidak lagi.

Mingmei tertawa miris ketika dari kejauhan ia melihat ada tulisan 'Xia Mei' yang terukir di papan pemenggalan, itu sudah cukup menjelaskan betapa lama kaisar Li Quan menunggu kematian dirinya sampai-sampai dia membuatkan alat penggal yang dikhususkan untuk dirinya.

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang