Pubh: 16-01-2021
Re-pubh: 01-01-2022_____________________ _ _
🌹🌹🌹
"Jiejie, tunggulah di sana.
Darahmu yang tumpah tidak akan terbalas oleh angin dan waktu, karena aku sudah datang. Aku yang akan menanggung tiap bait-bait lukamu dengan api pembalasan yang setimpal."_Zhishu_
🌹🌹🌹
_ _ _______________________***
Zhishu
Putri kedua dari Kerajaan Qiang, berusia enam belas tahun—sedikit lebih muda dari Putri Azkia. Dia bertubuh mungil, berwajah polos nan imut, suaranya melengking seperti gadis kecil yang belum lama beranjak remaja. Ia adalah anak bungsu dari Selir Kedua, Annchi.
Dulu, Zhishu dikenal sebagai gadis ceria, penuh ide-ide kreatif. Otaknya tajam dan ia adalah putri terpintar kedua di kerajaan, hanya berada di bawah bayang-bayang Putri Lan Shi. Sedari kecil, ia dibentuk sebagai sosok putri berkelas yang lembut, anggun, dan dicintai banyak kalangan. Semua orang melihatnya sebagai teladan gadis ideal.
Namun, di balik senyum manis itu, sebuah retakan mulai tumbuh.
Putri Zhishu muak. Muak menjadi boneka sempurna di atas panggung istana. Muak menghabiskan hidup demi citra semu dan lebih dari segalanya, ia muak kepada Putri Ketiga. Jika saja ia tahu jie-jienya akan hancur saat dirinya menempuh pendidikan di benua tetangga, mungkin putri Zhishu akan melakukan segala cara untuk mencegahnya. Tapi sekarang sudah terlambat dan semua ini salah Putri Ketiga.
Dulu, putri Zhishu mungkin takkan mencelakakan siapa pun tanpa alasan. Bahkan ketika Putri Lan Shi mengajaknya menyiksa Putri Azkia, ia menolak. Ia percaya menjadi 'baik' adalah hal benar.
Kini, keyakinan itu telah hancur.
Menjadi baik tak akan menyelamatkan siapa pun. Justru menjadi baik ... adalah senjata.
Putri Zhishu tersadar bahwa topeng putri suci dan malaikat berhati emas adalah tameng yang sempurna. Dunia mempercayai citra itu. Maka, ia akan memanfaatkannya sepenuh hati.
Ia akan tersenyum lembut di hadapan para bangsawan. Akan menangis mengiba di pelukan Kaisar. Ia akan mengadu kepada siapapun yang mau mendengar—betapa kejam Putri Ketiga memperlakukannya.
Dan pelan-pelan, ia akan meracuni pikiran semua orang agar satu per satu berbalik membenci putri ketiga. Ia akan membuat gadis itu hancur, bukan dengan pedang, tapi dengan kata-kata manis, dengan air mata, dan dengan topeng sempurna.
Putri Zhishu tak lagi peduli berapa banyak dosa yang akan ia pikul asal dendam ini terbalaskan. Asal gadis idiot itu berlutut di hadapannya suatu hari nanti. Dan saat hari itu tiba ... senyum suci itu akan menjadi senyum paling menusuk yang pernah dilihat dunia.
"Jiejie ... tenang saja ... aku akan membalas semua ini," ucapnya dengan suara bergetar. Sekarang ia tengah duduk terseok di samping ranjang putri Lan Shi. Lututnya terlipat, tubuhnya gemetar, dan wajahnya yang biasanya ceria kini tertunduk dalam-dalam, seolah seluruh dunia sedang runtuh di hadapannya. Matanya sembab, air mata terus mengalir tanpa bisa ia kendalikan.
"Aku ... aku tidak akan membiarkan dia hidup tenang setelah ... setelah membuat jiejie seperti ini ..." Tangannya yang mungil menggenggam erat jemari jiejienya yang dingin. Napas putri Lan Shi yang berat dan tersendat-sendat membuat dada putri Zhishu semakin sesak. Genggamannya semakin erat. Tangannya nyaris memutih menahan emosi yang bercampur dengan kesedihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Seorang jenderal berdarah dingin yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk misi---tanpa belas kasih, tanpa ragu. Ia bukan hanya prajurit terbaik negaranya, tapi juga senjata hidup yang siap menghabisi siapa pun yang menjadi ancaman. ...