63. Liontin Ajaib

7.1K 1K 624
                                    

12-04-2023

◇◆◇◆◇◆◇

Putri Zhishu berlari kencang di sepanjang lorong istana, meski para pelayan dan prajurit menatap kaget sekaligus penasaran, putri Zhishu tetap melangkah sembari terisak tidak lupa menyembunyikan wajahnya yang berlumur darah menggunakan selendang hanfu di lehernya.

Sementara jauh di belakangnya, pangeran Yujing mengejar langkah putri Zhishu yang kian jauh dari pandangan.

"Zhu'er!" teriak pangeran Yujing menggema.

Putri Zhishu semakin terisak, saat ia melewati pintu paviliun selir ketiga tak disangka sebuah benda kecil jatuh dari jejaring hanfu ungunya tanpa ia sadari. Pangeran Yujing pun tidak melihat kearah lantai dan hanya fokus mengejar adiknya itu. Entah apa salah pangeran Yujing hingga adiknya yang lugu itu sampai menghindarinya.

Aksi kejar-kejaran kakak beradik itu tidak luput dari pandangan para pelayan dan prajurit istana, tidak mau ikut campur mereka pura-pura tidak melihat.

Tiba di kediamannya yang megah, putri Zhishu bergegas masuk kedalam paviliun dan menguncinya. Di dalam ruangan ia berjalan kearah cermin dan menatap kondisi wajahnya yang mengerikan. 

"Kenapa ini harus terjadi padaku? Kenapa dunia begitu tidak adil? Padahal aku hanya ingin kesembuhan jiejie, hanya dia yang bisa menyembuhkan jiejie ... Aku hanya ingin meminta bantuan. Dimana kesalahanku?!" raungnya frustasi disertai air mata yang berjatuhan.

Putri Zhishu meringis merasakan pedih yang luar biasa dari sayatan di wajahnya, darah yang merembes keluar hampir mengering tetapi bagian dalam dagingnya masih bergelimang cairan merah menggumpal. Lehernya pun sama, tapi masih mendingan karena hanya luka gores yang tidak terlalu dalam. Mulai sekarang ia tidak mau berurusan dengan kesatria kejam berdarah dingin itu.

"Wajahku menjadi buruk sekali. Bagaimana cara menghilangkan luka ini? Butuh waktu berbulan-bulan agar wajahku bisa kembali seperti semula, itupun pasti akan meninggalkan bekas luka yang mengerikan." putri Zhishu meremas rambutnya dan semakin terisak, kenapa takdir begitu kejam?

Ia tidak mungkin menampakkan wajah menyeramkan ini di acara perlombaan nanti, para pangeran dari Kerajaan lain pasti akan langsung menghindarinya dan putri Kerajaan lain juga pasti akan mencemooh dirinya. Apa yang harus ia lakukan?!

"Memakai cadar hanya akan membuatku malu karena mirip si idiot itu, tapi tidak ada cara lain!" Putri Zhishu menggeram tertahan saking frustasinya, bahkan untuk berjalan kearah bak pemandian saja untuk membersihkan bercak darah di wajah rasanya tenaga di tubuhnya sudah terkuras habis.

TokTok Tok!

"Zhu'er, buka pintunya! Biarkan gege masuk."

Terdengar suara pangeran Yujing yang tengah mengkhawatirkannya. Putri Zhishu masih kesal kepada gegenya itu, andai saja jika gegenya itu lebih berani kepada kesatria Zeus pasti ini tidak akan terjadi kepadanya. Ini semua salah gegenya! Dia tidak berhasil menjadi gege yang baik untuk putri Zhishu.

"Zhu'er! Kumohon, buka pintunya! Jangan buat gege khawatir, biarkan gege masuk, jangan mengurung diri seperti ini."

Berisik.

Putri Zhishu tidak ingin mendengar suara lelaki tidak bertanggung jawab itu karena ulahnya putri Zhishu jadi kehilangan wajah cantiknya.

"Zhu'er, Zhu'er kau dengar aku?! Hitungan kelima jika kau tidak segera keluar gege akan mendobrak pintu ini."

"Satu ..."

'Terserah aku tidak peduli,'  batin putri Zhishu kesal.

".... Dua."

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang