Publish: 08-12-2020
Re-publish: 03-11-2021⚜️⚜️⚜️⚜️
"Setiap orang bisa bersembunyi di balik jabatan. Tapi tidak semua berani berdiri di sisi yang benar."
__Athi__
⚜️⚜️⚜️
DI AULA UTAMA ISTANA
"Bagaimana ini, Yang Mulia? Apakah kita hanya akan diam menyaksikan Putri Ketiga merana seorang diri? Setidaknya bersyukurlah, Yang Mulia, karena putri ketiga masih bernapas."
Suara tegas dan berwibawa itu menggema di seluruh aula, milik Selir Athi—wanita yang tak pernah takut berkata jujur, meski harus berhadapan langsung dengan Kaisar Li Quan.Namun, seperti biasa kata-katanya tak lebih dari hembusan angin yang tak dihiraukan.
"Selir Athi, untuk apa kau repot-repot mengkhawatirkan putri ketiga?" Suara sinis Selir Annchi mengiris suasana. "Kaisar saja tak peduli. Apa hakmu yang merupakan orang asing bagi Putri Ketiga, untuk campur tangan?"
Tatapan tajam Selir Athi mengarah langsung ke lawannya. Ia menjawab tanpa gentar, "Karena selir ini masih punya hati. Rasa kasihan bukan kelemahan, melainkan kemanusiaan. Bahkan sebagai seorang ibu, selir ini tak sampai hati melihat anak—siapapun itu—dibiarkan menderita seperti hewan buangan."
Ucapan itu bagai tamparan keras, bukan hanya bagi Selir Annchi, tapi juga bagi Kaisar Li Quan yang duduk di singgasananya. Namun, ekspresi sang Kaisar tetap dingin seolah dunia luar tak menyentuhnya.
Suasana aula menjadi panas dan pengap, penuh ketegangan. Adu argumen terus berlanjut antara Selir Athi dan Selir Annchi. Sesekali Permaisuri Liu Mei menyelipkan komentar halus yang justru memperkeruh suasana, dengan senyuman palsu yang sudah sangat dikenali Selir Athi.
"Selir Athi, bukankah mengurung diri itu justru bukti bijak sang Putri? Ia memilih menjauh agar kita semua tidak tertular penyakitnya," ucap Permaisuri manis-manis, seolah peduli.
Kaisar Li Quan hanya berdeham pelan, menyetujui tanpa banyak bicara. Selir Athi merasakan darahnya mendidih.
"Sudah tiga minggu tak ada kabar membaik darinya bahkan selir ini pun dilarang mencarikan tabib. Jika bukan kita yang peduli, siapa lagi? Tak bisakah Yang Mulia menunjukkan sedikit kepedulian sebagai seorang ayah?"
"Untuk apa? Agar tertular penyakitnya itu? Dan bukankah dia tidak ingin diganggu? Anak pembawa sial sepertinya sudah sadar diri ternyata." ucap Kaisar Li quan dengan dingin.
Selir Athi membeku. Di balik wajah datarnya, tersimpan amarah mendidih. Tapi dia tahu, berteriak pada orang tuli sama saja dengan sia-sia. Maka cukup sampai di sini.
Jika Kaisar menutup mata, maka ia akan membuka jalannya sendiri. Jika ia tak bisa menjaga sang putri secara terang-terangan, maka ia akan melindunginya dalam senyap.
"Selir ini pamit undur diri. Semoga Yang Mulia dianugerahi umur panjang untuk menyaksikan siapa yang benar-benar setia nantinya." Dengan anggun namun penuh sikap, ia membalikkan tubuh dan meninggalkan aula, meninggalkan keheningan dan tatapan tajam yang tak lagi bisa menyentuhnya.
Sementara itu, di balik kepergiannya, dua wanita lain saling bertukar lirikan puas. Mereka belum tahu bahwa wanita yang baru saja pergi, adalah satu-satunya lawan yang akan menghancurkan seluruh rencana kotor mereka ... dalam diam.
☬☲☲☲☲ THE TIME TRAVEL ☲☲☲☲☬
Kyra mengangkat alis ketika mendengar isak tangis dari luar pintu, lalu ia mendekatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Seorang jenderal berdarah dingin yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk misi-tanpa belas kasih, tanpa ragu. Ia bukan hanya prajurit terbaik negaranya, tapi juga senjata hidup yang siap menghabisi siapa pun yang menjadi ancaman. De...