Publish : 02-12-2020
Re-publish : 02-11-2021﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐚𝐝𝐞𝐠𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭, 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮, 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚. 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐮𝐫𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐢𝐦𝐚𝐣𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫.
𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡.
﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
Kyra menatap sekeliling. Hamparan bunga mekar berwarna merah bercampur putih nampak terbentang dengan susunan rapi mengelilingi sebuah danau, dari arah lain terdapat air terjun yang sangat tinggi, percikan airnya berbaur dengan sinar mentari hingga memunculkan cahaya pelangi yang sangat indah, Kyra sampai dibuat takjub. Lalu tanah yang ia pijak diselimuti rumput lembut berwarna hijau kekuningan, melihat kakinya yang memakai heels hitam membuat Kyra sedikit termenung. Tidak lama ia meraba tubuh, rambut, dan wajahnya.
Penampilannya masih seperti saat dirinya menjalankan misi di laut Cordator. Seingat Kyra, dia juga berpakaian kuno layaknya orang-orang asing yang dia lihat waktu itu. Mungkin itu semua hanyalah mimpi dan saat ini dirinya sudah berada di tempat yang seharusnya, sebuah alam kematian, mungkin?
Kyra memejamkan mata, mana mungkin orang jahat seperti dirinya bisa berada di dalam surga? Sangat tidak mungkin, seharusnya ia diseret ke neraka dan menerima siksaan yang pedih akibat perbuatannya semasa hidup. Bukannya disini.
Namun, Kyra berharap dirinya bisa merasakan ketenangan.
Kali ini saja, Kyra tidak ingin memikirkan sesuatu yang membuat mood nya memburuk. Melihat pemandangan indah didepannya ini sudah cukup menenangkan pikirannya yang berkecamuk.
Kyra menikmati angin lembut yang mengusap lembut kulit wajahnya, lalu matanya yang terpejam ia buka dengan pelan. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok gadis remaja berhanfu putih diseberang sungai, dia sedang memetik bunga dengan gerakan yang sangat anggun. Kyra sedikit terkejut, tadi tidak ada siapapun dihadapannya.
Dengan langkah pelan Kyra berjalan sedikit mendekat, ada sungai yang dalam dan cukup deras di hadapannya jadi ia hanya bisa berhenti dan menatap dari kejauhan, tidak terlalu jauh, hanya berjarak beberapa meter dari tempat Kyra berdiri.
Meskipun penasaran Kyra hanya bisa diam dan menatap rambut panjang sepunggung gadis itu yang nampak seperti peri, Kyra belum melihat wajahnya karena sedari tadi gadis itu membelakangi dirinya dan sibuk dengan kegiatan memetik bunga, ada keranjang kecil juga disamping kakinya.
Apa mungkin bidadari surga? Malaikat? Atau mungkin ... seorang dewi kah?
Gadis disebrang sungai itu terkekeh kecil mendengar pikiran Kyra yang berkecamuk lalu ia membalikkan badan membuat Kyra terkejut beberapa saat sebelum ekspresi nya kembali dingin.
Gadis dihadapan Kyra memiliki tatapan mata yang sangat lembut seolah memancarkan aura baik hati yang sangat menenangkan dan juga hidung mancung menggemaskan dengan bibir tipis yang teramat menawan ketika tersenyum. Gadis itu memiliki paras yang sangat sempurna hingga siapapun pasti akan terpana hanya dengan sekali pandang, wajah seperti itu pasti hanya sosok dewi lah yang memilikinya. Terlampau indah dan menawan. Meski dari kejauhan Kyra bisa melihat rambut hitamnya yang terpadu dengan warna sedikit kemerahan diberi sentuhan lembut berupa hiasan berlian yang memancarkan sinar ketika terkena cahaya matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasia▶KYRA MARSHELYNA. Sosok yang mengabadikan dirinya untuk menjadi seorang Jenderal di negaranya, hidup demi misi, dan menjadi senjata mematikan yang siap untuk membunuh. Sifatnya dingin dan kejam, hatinya sekeras baja dan tatapan matanya mampu menusu...