▶KYRA MARSHELYNA.
Sosok yang mengabadikan dirinya untuk menjadi seorang Jenderal di negaranya, hidup demi misi, dan menjadi senjata mematikan yang siap untuk membunuh.
Sifatnya dingin dan kejam, hatinya sekeras baja dan tatapan matanya mampu menusu...
Seorang gadis remaja tengah tertidur pulas ditengah gelapnya malam dengan selembar kain tebal yang membalut seluruh tubuhnya. Wajahnya nampak indah dengan kelopak mata yang terpejam, sangat tenang dan damai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan berjarak beberapa meter dari tempatnya terbaring seorang lelaki berhanfu hitam tengah duduk diam menatap datar kearah api unggun yang baru saja ia buat. Melirik singkat kearah kanan, suara dengkuran halus gadis itu mengusik telinganya yang tajam. Lelaki itu bersender di batang bambu, tangannya bersedekap dengan mata merah menatap nyalang langit malam.
Kyra mulai merasakan hawa panas melingkupi seluruh tubuhnya, kepalanya berdenyut sakit dan keringat dingin membanjiri pelipisnya. Membuka mata, pengelihatannya awalnya buram tetapi lama kelamaan menjadi jernih kembali, matanya yang tajam mengamati pohon bambu yang menjulang tinggi diatasnya lalu ia segera bangkit dari duduknya dan menatap sekeliling.
Mata Kyra menangkap sosok lelaki berpakaian hitam yang tengah duduk bersandar dipohon bambu, ada penerangan api unggun yang menyala terang berada cukup dekat dengan kakinya. Kyra termenung belum sepenuhnya sadar. Ia berusaha mengingat kejadian yang membuatnya berakhir disini, ditengah hutan bambu yang gelap dan sedikit menyeramkan.
'Itu ...' Kejadian lalu berputar cepat dikepalanya saling bertundang tindih menampilkan kilasan memori penting yang berhasil menjawab semua pertanyaan dikepala Kyra. Ia mengingat semuanya, tentang kurcaci, tersesat, rusa bertanduk emas, serigala, hampir mati, dan lelaki bermata merah!
Kyra segera berdiri dari duduknya dan menatap tajam lelaki itu, tangannya sudah siap menarik pedang. Sembari melangkah pelan, mata Kyra menelisik sekeliling lalu kembali fokus menatap lelaki yang tengah bersantai itu.
Angin malam berhembus kencang menyapu dedaunan kering disusul suara bambu yang berderit. Kyra mencium aroma kulit kayu pohon Suren yang dibakar, langkah Kyra semakin pelan kemudian terhenti.
Kyra menggenggam erat jubah hitam yang membalut tubuhnya, Kyra yakin jubah yang ia kenakan ini pasti milik lelaki bermata merah itu. Lihat saja, dia sudah tidak memakai jubah kebesaran nya lagi.
Jika dilihat dari penampilannya yang seperti ini nampak seperti seorang pangeran, tapi apa yang Kyra pikirkan? Mengingat matanya yang berwarna merah itu dia lebih pantas disebut makhluk, makhluk misterius bermata Ruby.
"Kau, kenapa membawaku kemari?" Tanya Kyra dingin, suaranya menggema disetiap sudut hutan. Lelaki itu masih diam dengan mata terpejam dan tangan bersedekap. Kyra yakin dia tidak tidur, dia mendengar ucapan Kyra.
"Hanya tempat ini yang aman." Dia bersuara serak seakan begitu lelah dan ingin tidur.
Sempat Kyra berfikir, kenapa di hutan ini menyimpan banyak sekali teka-teki. Ia tidak pernah menyangka ada manusia, dengan mata merah seperti softlens yang sempat trend di dunia modern tempat Kyra tinggal, hanya saja milik lelaki ini asli. Matanya sangat indah seperti darah yang menggumpal itu sebabnya Kyra begitu takjub.