30 juni 2024
Tolong tandai typo, happy reading^^
ˏ°•*⁀➷
Acara lomba selalu digelar satu kali dalam dua tahun. Tempat dan waktu pelaksanaan akan berbeda-beda sesuai ketetapan yang telah disepakati oleh para Kaisar. Kekaisaran Li sebagai Kaisar tertinggi di benua Timur memegang peran yang sangat penting dalam keputusan rapat.
Ibarat sebuah piramid, letak Kekaisaran Li berada di puncak dan menjadi pengendali yang terus mengawasi dari atas. Mengawasi pergerakan para Kaisar dan pejabat-pejabat yang ada dibawahnya. Kekaisaran Li dipimpin oleh Kaisar Zhuan Xi, pria tegas yang suka menilai dan mengkritik apapun yang tidak sesuai dengan aturan.
Selain itu, permaisuri dan para selir di Kekaisaran Li memiliki pedoman dan prinsip nya masing-masing, mereka memiliki kecerdasan dan ketegasan yang turun temurun membuat Kekaisaran Li melahirkan para pangeran dan putri bangsawan yang sangat berbakat. Salah satunya yaitu pangeran Mahkota Jingrai.
Kaisar Li Quan pernah mengalahkan kerajaan Li dalam lomba memanah dan berburu, meskipun hanya satu kali tetapi dampaknya membuat reputasi kerajaan Qiang berada satu tingkat diatas kerajaan Wei dan Kaisar Li Quan bertekad untuk mengalahkan kerajaan Li di bidang lain. Jika kerajaan Qiang mendominasi kemenangan dalam lomba maka dapat dipastikan Kaisar Li Quan yang akan melengserkan kerajaan Li dan ia akan menjadi pemimpin baru di benua Timur.
Namun, putri Lan Shi yang menjadi senjata mematikan saat perlombaan kini sedang sekarat dan tidak bisa diandalkan. Kaisar Li Quan masih bisa bernafas lega karena ada putri Zhishu yang menjadi putri terpintar di benua Timur, para pangeran Qiang juga bisa diandalkan tetapi yang menjadi kekhawatiran Kaisar Li Quan adalah putri Azkia.
Dua tahun yang lalu Kekaisaran Qiang hampir meraih kemenangan tetapi akibat putri Azkia yang mendapat kemenangan atas julukan 'putri terburuk sebenua' reputasi kerajaan Qiang turun drastis meskipun memenangkan beberapa lomba.
Kaisar Li Quan harus menelan fakta pahit bahwa selagi putri Azkia mendapat julukan itu meskipun berjuta kali memenangkan perlombaan semuanya akan tetap sama. Jadi, kaisar Li Quan harus melakukan pelatihan ketat untuk persiapan lomba termasuk melatih putri Azkia agar bisa sedikit diandalkan.
Anaknya itu sekarang memang sudah berubah seratus persen dari segi penampilannya tetapi masih belum diketahui apakah otak dan daya tahan tubuhnya mengikuti perubahan pada fisiknya.
Maka dari itu kaisar Li Quan menyewa tiga orang pelatih profesional yang dikirim dari benua tetangga, salah satunya seorang kesatria berbadan kekar yang pernah membunuh seratus orang dengan tangan kosong, satu orang lainnya bawahan Kaisar yang sempat menjadi jenderal di benua tetangga dan yang terakhir adalah sosok wanita ahli pedang yang dikenal akan sifatnya yang dingin dan kejam.
Kaisar sudah menyuruh mereka untuk tidak berbelas kasih kepada anak-anak nya terutama pangeran Mahkota Zhang.
****
Di sebuah ruangan yang cukup luas, terdapat berbagai jenis pedang, alat memanah, samsak, dan juga tempat khusus angkat beban. Kyra, putri Zhishu, dan para pangeran kini tengah berbaris rapi membentuk sab ditengah ruangan. Semenjak kepergian Kaisar mereka diarahkan ke ruang pelatihan untuk mempersiapkan diri menghadapi lomba yang diadakan enam hari lagi.Kaisar Li Quan bilang akan memberikan pelatihan yang berat melalui pelatih profesional. Dan saat ini mereka tengah menunggu di ruang pelatihan, sudah cukup lama tetapi masih tidak ada tanda-tanda akan datangnya para pelatih.
"Sebaiknya Ki'er jangan memaksakan diri, tidak apa jika Ki'er tidak mengikuti pelatihan ini."
Kyra menoleh singkat menatap wajah pangeran Zhang yang dilanda kecemasan, sedari tadi pemuda disampingnya itu menyuruh Kyra untuk kembali kekediaman dan bersantai. Dia masih menganggap Kyra sebagai gadis manja yang lemah lembut dan butuh perlindungan, padahal jauh sebelumnya pangeran Zhang sudah merasakan sendiri bagaimana tinjuan tangan besi dari Kyra.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Seorang jenderal berdarah dingin yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk misi-tanpa belas kasih, tanpa ragu. Ia bukan hanya prajurit terbaik negaranya, tapi juga senjata hidup yang siap menghabisi siapa pun yang menjadi ancaman. De...