26-04-2023
‧͙⁺˚*・༓☾ Happy Reading ☽༓・*˚⁺‧͙
"Hilang?" gumam lelaki dengan penutup mata hitam itu.
Semenjak kepergian para pangeran tadi ia baru sadar dan sedikit lengah hingga tidak menyadari bahwa benda itu telah hilang dari pandangan. Ia tidak perlu mencarinya dibawah meja ataupun disela bebukuan, karena tanpa di cari pun Zeus tahu benda itu berada sangat jauh dari jangkauan.
Ia melepas kain yang menutup matanya seketika iris mata seindah batu ruby itu nampak berkilat dikeremangan yang suram, sorot matanya begitu dingin bahkan bibirnya membentuk garis tipis tanpa ekspresi.
Hilangnya benda itu mengundang satu nama yang terlintas dipikirannya, gadis kurus bersurai hitam legam serta tatapan polos yang penuh kepalsuan.
Putri Zhishu.
Gadis itu telah menantang secara terang-terangan itu artinya dia telah siap menerima karma atas apa yang telah ia perbuat. Kali ini bukan Zeus yang akan memberinya pelajaran melainkan hukum alam yang akan segera bermain.
"Bukan salahku lagi jika dia mati." ucap Zeus acuh.
Benda itu--Kalung Liontin Black Orlov.
Liontin kutukan yang tidak akan berhenti menarik mangsa dengan kilau cahayanya yang terang, membuat orang lain terdetak untuk memakainya dan saat itulah kutukan akan melingkupi jiwa yang terjerat. Kapan ia akan berhenti menarik mangsa? Ketika Liontin Black Orlov menemukan tuan-nya yang hilang.
Jika jatuh ke tangan orang yang salah kalung itu akan melilit liar bagai duri bersukma hingga putus lehernya tanpa ada celah untuk meloloskan diri, itu kejadian yang paling mengerikan. Zeus tidak dapat menghentikannya, sifat kalung liontin itu sangat ganas dan dia sendiri tidak bisa mengendalikannya. Penampilannya yang unik dan mewah itu akan menarik orang lain untuk memakainya, mengutuknya, setelah orang itu mati liontin Black Orlov akan kembali kepada Zeus dan siklus akan berjalan seperti semula.
Lelaki dengan surai pendek itu menghembuskan nafas berat, tangannya terulur kearah api lilin yang menyala-nyala diatas meja, menekannya dengan jari hingga lilin-lilin itu padam menyisakan ruangan yang gelap gulita.
Putri kedua kerajaan Qiang itu malah mengantarkan nyawa kepada maut, tinggal menunggu tanda petaka lalu Zeus akan mendengar kabar pertumpahan darah, lagi.
╭──────༺♡༻──────╮
THE TIME TRAVEL
╰──────༺♡༻──────╯"Berani sekali mereka membuat Yang Mulia menunggu," gumam selir Annchi sedikit menggerutu.
Kaisar Li Quan berdehem. Di samping kiri dan kanannya ada dayang yang dengan anggunnya mengibaskan kipas besar untuk kaisar jadi ia tidak ambil emosi dan mencoba untuk berkepala dingin.
Mereka sudah menunggu selama satu jam di depan gerbang istana. Sekitar dua puluh prajurit berbaju besi nampak berbaris rapi membentuk dua banjar menghadap pintu gerbang, di barisan paling depan terdapat dua kuda jantan dengan kulit eksotis yang nampak mengkilat terkena sinar matahari terik. Kuda tunggangan berlapis kain emas itu khusus untuk Yang Mulia kaisar sedangkan kuda dengan tandu berwarna silver itu akan dinaiki oleh selir Athi dan putri Azkia.
"Hormat kepada ibu selir dan putri ketiga ...."
Semua prajurit bersujud serentak menyambut kedatangan dua perempuan itu.
Selir Annchi terkesiap melihat penampilan selir Athi yang sangat mewah bahkan kali ini wajahnya terlihat cerah disertai make up yang terkesan lembut, rambut panjang yang biasanya tergerai kini ia sanggul dengan pernik berkualitas tinggi dengan menyisakan sedikit anak rambut di samping wajahnya. Dia tidak terlihat seperti seorang selir melainkan seorang yang tinggi jabatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Sosok yang mengabadikan dirinya untuk menjadi seorang Jenderal di negaranya, hidup demi misi, dan menjadi senjata mematikan yang siap untuk membunuh. Sifatnya dingin dan kejam, hatinya sekeras baja dan tatapan matanya mampu menusu...