𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣

84. Sebuah Dongeng

14-09-2024.
Lahat Sumsel

Tolong tandai Typo^^

****
Seusai latihan berpedang Kyra lekas menuju kediaman dan membersihkan diri, Ia sudah mandi dan berhias dibantu Mingmei yang tengah menata rambutnya dengan hati-hati.

Kyra masih memikirkan lelaki dengan penutup mata tadi karena sekarang ia ingat bahwa pernah melihatnya saat di ibu kota Lixan, dia orang yang berdiri diatas atap dan memainkan seruling waktu itu.

Karena dia akrab dengan pangeran Zhang sepertinya dia orang yang cukup penting, mungkin seorang teman? Penasihat atau pendamping Kesatria? Entahlah.

"Mingmei, apa kau mengenal laki-laki dengan penutup mata di Kerajaan Qiang ini? Namanya Zeus." tanya Kyra membuat Mingmei menautkan alis berusaha mengingat.

"Aku rasa tidak ada. Kenapa putri menanyakannya?"

"Hanya ingin tahu."

Tok tok tok

"Aku akan membukanya." Mingmei bergegas membukakan pintu, sempat terjadi obrolan yang tidak mampu Kyra dengar sebelum Mingmei menghampiri Kyra lalu memberikan sebuah tas kulit.

"Apa ini?" Tanya Kyra heran.

Mingmei gelagapan dan wajahnya kini sudah seperti kepiting rebus. "I-itu s-surat! Surat cinta untuk tuan putri!"

"Haa?" Kyra menarik sudut bibirnya jijik, "jangan bercanda," kata Kyra tidak percaya.

Didalam tas itu ternyata ada banyak tumpukan surat yang bercampur dengan kelopak mawar yang harum semerbak ketika dibuka. Kyra tidak bisa berkata-kata dan hanya memperhatikan Mingmei yang tengah kegirangan.

"H-hebat! Ini dari kerajaan Li! Putri! Ini dari pangeran mahkota dan dikirim secara rahasia!" pekik Mingmei histeris, ia sangat tidak menyangka junjungannya akan mendapat surat cinta terlebih itu dari pangeran tertinggi benua Timur! Junjungannya sangat beruntung karena telah mendapatkan orang istimewa seperti pangeran Jingrai!

Berbeda dengan Mingmei yang begitu bahagia Kyra justru berwajah dingin seakan ingin membakar semua surat itu hanya dengan sekali tatap.

"Buang."

"A-apa? Kenapa?" Mingmei memandang wajah Kyra meminta penjelasan.

"Buang saja," ulang Kyra tak acuh.

"Tapi kan ... Putri harus membacanya setidaknya satu surat sebagai bentuk menghargai~" cicit Mingmei sembari menunduk takut jika Kyra tiba-tiba marah.

Menghela nafas kemudian Kyra mengambil sembarang surat dari dalam tas. Lagian belum tentu juga ini surat cinta, Kyra tidak boleh terlalu percaya diri. Tapi sebelum itu ...

"Janji tidak akan mengintip!" Ucap Mingmei cepat sembari menunjukkan dua jari kearah Kyra.

Baiklah mari Kyra lihat ... Sampul suratnya berwarna merah dihiasi glitter emas dan simbol kerajaan Li sebagai segel, tidak ada nama pengiriman ataupun penerima yang dicantumkan, kemudian sampulnya terbuat dari kualitas yang sangat unik. Kyra lekas membukanya dan mendapati kertas dengan tulisan cantik dari tinta emas yang sangat mewah.

"Uwahhhh~" Mingmei terkagum-kagum.

Kyra mulai membaca kata demi kata yang tertulis rapi disana, retina matanya bergerak turun dengan cepat kemudian tidak lama wajahnya menunjukkan raut yang sulit diartikan. "Apa-apaan ini," gumam Kyra tidak mengerti.

"P-putri, aku jadi penasaran apa yang dikatakan pangeran Mahkota." Mingmei menatap penuh harap kearah Kyra, dilihat dari reaksi junjungannya sepertinya memang surat cinta! Ahhh betapa indahnya kehidupan putri bangsawan, pikir Mingmei.