▶KYRA MARSHELYNA.
Seorang jenderal berdarah dingin yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk misi---tanpa belas kasih, tanpa ragu. Ia bukan hanya prajurit terbaik negaranya, tapi juga senjata hidup yang siap menghabisi siapa pun yang menjadi ancaman.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****************************
Kyra mengganti hanfu wanitanya menjadi hanfu pria berwarna biru tua. Dia menggantinya saat berada dipasar tadi dan meminjam ruangan kepada penduduk daerah situ karena Kyra tahu jika berada di hutan memakai hanfu wanita akan sangat merepotkan.
Kyra dan Mingmei berjalan menyusuri wilayah perbatasan kekaisaran Qiang dan kekaisaran Wei. Hampir mendekati wilayah hutan terlarang. Hari semakin panas dan terik matahari menyengat membuat Mingmei mengeluh di sepanjang jalan.
"Putri ... Tidaklah putri merasa lelah? Kita sudah berjalan selama lebih dari dua jam." Mingmei terus mengeluh dengan menggendong tas yang berisi Suchi. Dia sangat kelelahan, haus, dan juga lapar.
Kyra berhenti melangkah, ia menatap Mingmei yang sudah dibanjiri keringat dipelepisnya, wajahnya memerah kepanasan. Kyra menghela nafas. Baiklah, mereka akan beristirahat sejenak.
Melihat Kyra mendudukkan diri dibawah pohon rindang membuat Mingmei melompat kegirangan, ia segera menyusul Kyra dan mendudukkan diri. Terjadi keheningan sesaat sebelum Mingmei membuka suara.
"Putri, pangeran Jingrai sepertinya menyukai putri." Ucap Mingmei memecah keheningan. Ia menatap junjungannya dari samping.
Kyra menyandarkan tubuhnya dibatang pohon dan bersedekap dada, matanya terpejam.
"Sangat jarang dia bertingkah seperti itu semenjak kematian mantan tunangannya beberapa bulan lalu," gumam Mingmei.
Kyra membuka sebelah matanya kemudian bertanya serak, "sangat jarang kau bilang?"
Mingmei memeluk lututnya yang menekuk. "Hm. Awalnya dia orang yang ceria bahkan sangat ramah meski dengan pelayan sekalipun, ketika putri Lu-Chi dari kerajaan Shang meninggal semuanya berubah." Mingmei menatap kosong kedepan, kemudian kembali berucap. "Kaisar Zhuan Xi kesulitan menjodohkan pangeran Jingrai karena semua gadis dia tolak, itu sebabnya keluar dekrit pangeran Mahkota yang dikhususkan untuk pangeran Jingrai. Siapapun yang dipilih pangeran Jingrai tidak boleh menolak dan akan dihukum mati jika melanggar."
"Melihat gelagat pangeran mahkota Jingrai ketika berhadapan dengan putri tadi sepertinya dia sudah menemukan orang yang tepat, dan itu pasti putri." Mingmei memiringkan kepalanya menatap Kyra kemudian tersenyum manis.
"Dia tipe orang yang tidak mudah menyerah, mungkin putri akan sedikit kesulitan nantinya."
Mata Kyra terbuka sebelah, ia menangkap sebuah kejanggalan dari Mingmei. "Sepertinya kau mengenalnya dengan sangat baik, nah Mingmei ... Coba katakan masalah seperti apa yang akan aku dapat jika menolaknya."
Mingmei menatap lurus kedepan kemudian berfikir keras. "Putri akan mendapat hukuman, seperti kematian. Kerajaan Li jarang mendeklarasikan daftar buronan karena tidak ada yang bisa lepas dari hukum kerajaan Li, mereka juga tidak pandang bulu. Terakhir kali Kaisar Zhuan Xi membunuh anak selir yang baru lahir hanya karena anak itu perempuan, dia juga membungkam seluruh saksi dengan siksaan."