24. Tentang Ibu Suri

40K 4.6K 78
                                    


Happy reading!!^^


***

Fakta bahwa permaisuri Liu Mei yang membunuh permaisuri terdahulu serta putri Lan Shi yang sering menindas putri Azkia kini sudah menyebar luas bagaikan virus. Masyarakat kerajaan Qiang kecewa ketika mendengar putri Lan Shi, sang idola mereka memiliki sifat iblis yang suka menindas, mereka yang selama ini memuja muji putri pertama kerajaan Qiang itu kini hanya tersisa makian serta gunjingan.

Putri Lan Shi kebanggaan semua orang, dia putri yang terkenal tegas dan memiliki citra yang sangat bersih di mata masyarakat. Tapi, hanya dengan satu fakta itu pandangan semua orang tentang anggota kerajaan Qiang kini berbeda-beda.

Mereka kasihan kepada putri ketiga yang menjadi korban penindasan. Mereka juga kini menaruh setitik rasa kagum kepada putri ketiga yang di kabarkan sudah berubah secara drastis.

Sedangkan untuk permaisuri Liu Mei dan putri Lan Shi, meskipun mereka tengah diambang masa keritis tidak membuat para masyarakat bersimpati. Masyarakat Qiang malah merasa marah dan kecewa, entah mengapa kedua wanita itu bisa bersemayam di kerajaan Qiang dan mendapat tahta yang tinggi. Mereka muak, bersyukur jika kedua wanita itu berada diambang keritis.

Tetapi disini ... Kaisar Li Quan lah yang menjadi pihak yang paling di rugikan. Berita itu benar-benar aib terbesar yang sangat memalukan, dimata masyarakat sekarang ia tengah menjadi perbincangan paling panas.

Tentang kaisar yang di butakan oleh cinta.

Kaisar yang menelantarkan anaknya.

Kaisar yang lebih memilih seorang pembunuh.

Dan kaisar yang tidak tahu menahu mana yang baik dan mana yang buruk.

Bagi Kaisar Li Quan, itu bukan hanya rasa malu yang menyesakkan dada tapi juga kemarahan yang membara. Ia menghantam meja hingga cangkir-cangkir pecah dan tinta tumpah ke seluruh dokumen penting. Para kasim dan pejabat istana yang tengah bertugas di ruang kerja langsung menunduk ketakutan, tak berani bersuara sedikit pun.

"Siapa?!" Kaisar meraung murka, kedua tangannya mengepal dan urat di lehernya menegang. "Siapa pejabat rendah yang telah menyebarkan aib keluarga kerajaan ini ke masyarakat luar?!"

Tidak ada jawaban. Yang terdengar hanya isakan tertahan dan desahan gugup para pelayan.

"Kalian semua tak berguna!!" bentaknya. "Aku sudah memperingatkan, bahwa masalah ini cukup diketahui oleh lingkaran dalam istana! Tapi lihat sekarang! Seluruh negeri memperbincangkan kebusukan di dalam darah bangsawan Qiang!"

Ia berdiri dan menendang meja pendek di hadapannya hingga terjungkal.

"Keluar! Panggil Perdana Menteri sekarang juga!" serunya. "Dan siapkan regu bayangan, suruh mereka mencari akar kebocoran ini. Jika kutemukan siapa pengkhianatnya ... akan ku pastikan dia dicincang hidup-hidup di depan gerbang istana!"

Tak butuh waktu lama, Perdana Menteri pun datang dengan wajah tegang. Ia membungkuk hormat, sebelum akhirnya Kaisar menghempaskan tumpukan surat ke arahnya.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?! Citra kita hancur! Rakyat kehilangan kepercayaan! Apa kau ingin aku turun tahta karena rumor keparat ini?"

Perdana Menteri menelan ludah gugup, sebelum akhirnya memberikan saran dengan hati-hati. "Yang Mulia ... jika hamba boleh memberi masukan, alih-alih melawan arus, mungkin kita bisa sedikit mengendalikannya. Biarkan para penasehat menyebarkan warta bahwa semua yang beredar hanyalah fitnah yang dimanfaatkan pihak luar untuk menjatuhkan kerajaan."

Kaisar menyipitkan mata. "Fitnah?"

"Benar, Yang Mulia. Kita putar balikkan informasi. Suruh para penulis istana dan pengatur warta di pasar menyebarkan narasi bahwa ini hanyalah permainan politik. Bahwa Putri Lan Shi adalah korban pencemaran nama baik dan bahwa Yang Mulia, anda sendiri, sedang menempuh jalur hukum untuk membuktikan kebenaran."

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang