Pubh: 7-maret-2021
Re-pubh: 30-juni-2022
Happy reading!!
***Sapuan angin malam membelai lembut wajah Kyra yang tengah menatap datar langit malam bertabur bintang, puluhan lamphion kuning yang mengambang di awang-awang juga tak luput dari pandangan Kyra. Dia masih disini, di tepi danau dengan pemandangan luas yang begitu memanjakan mata. Suara jangkrik dari hutan memecah keheningan malam yang sunyi disertai sinar rembulan yang memantul penuh kelembutan di air danau.
Kyra menjulurkan kaki jenjangnya yang terasa pegal, ia duduk diatas batu besar di bibir danau bersama seorang pemuda misterius. Hanya ada keterdiaman, mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing tanpa ada yang berniat memecah keheningan.
Kyra termenung memikirkan sebuah fakta mengerikan bahwa dia hampir saja mati. Seandainya dirinya mati, pasti tidak akan ada kehidupan ketiga yang datang seperti kehidupan keduanya, jiwa Kyra akan langsung diseret dan di hukum karena banyaknya dosa yang telah ia lakukan semasa hidup. Kyra belum siap, ia bersyukur masih bisa bertahan hidup sampai sekarang.
Dan yang menyelamatkannya dari kematian adalah lelaki asing disampingnya. Kyra bukanlah gadis arogan yang angkuh dan benci jika ada yang menolongnya, tidak. Kyra justru sangat berterima kasih kepada lelaki ini meskipun Kyra tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikannya.
Namun, suatu saat nanti Kyra akan membalasnya dengan tindakan, bukan hanya sekedar ucapan terima kasih itupun jika mereka ditakdirkan untuk bertemu kembali.
Kyra memejamkan mata, jika di ingat-ingat dia tadi sudah membuka ilmu pembaca pikirannya dan lelaki disampingnya ini tidak sedang tidur, iris matanya yang indah itu juga menatap nyalang danau luas ini. Tapi kenapa tidak ada batinan yang tertangkap oleh kepala Kyra? Kenapa Kyra tidak bisa membaca isi hatinya? Padahal Kyra penasaran apa yang tersembunyi dibalik sorot matanya yang dingin itu tetapi ilmu pembaca pikirannya malah tidak berfungsi disaat seperti ini.
Hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama, karena ilmu pembaca pikirannya memang sudah tidak berfungsi lagi atau yang kedua, lelaki itu mengosongkan pikiran nya.
Kyra membuka kelopak matanya yang sedari tadi terpejam. Lalu kepalanya menoleh kesamping kanan, ternyata lelaki berhanfu hitam itu masih pada posisi awal, duduk santai dengan satu lengan diatas lutut yang menekuk. Pakaiannya yang serba hitam menyatu dengan batu seperti siluet.
Jika dilihat lebih jelas lelaki disampingnya ini mempunyai tampilan seperti seorang pendekar, pedang panjang di punggungnya nampak mengkilat meskipun berada di kegelapan, dan juga ... Topeng yang menutup setengah wajahnya itu memberi kesan misterius yang sulit didekati.
Lelaki bermata merah itu tahu jika sedari tadi Kyra memandangnya dari samping, awalnya ia hanya diam membiarkan tetapi lama kelamaan ia menjadi tidak nyaman. "Jangan memandangku terlalu lama."
Kyra terkesiap, segera ia memalingkan wajah dengan mata terpejam lalu berdecak untuk menutupi rasa malunya.
"Omong kosong, siapa juga yang memandangmu?" Kyra mencibir.
Tawa kecil terdengar renyah dari arah sampingannya membuat Kyra memiringkan kepala pelan, ternyata dia juga bisa tertawa, ya? Tak disangka tatapan mata Kyra dibalas dengan tatapan lembut yang menghanyutkan, sepasang mata berwarna merah darah itu menyimpan banyak sekali misteri seperti halnya sebuah lautan. Semakin lama ia menyelam maka akan semakin sulit untuk kembali ke permukaan, begitupun Kyra yang saat ini begitu enggan mengalihkan pandangan.
"Sudah ku bilang jangan memandangku terlalu lama," ledeknya membuat Kyra melayangkan pukulan ringan secara spontan kearah bahunya sontak tawa lelaki itu pecah di udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Sosok yang mengabadikan dirinya untuk menjadi seorang Jenderal di negaranya, hidup demi misi, dan menjadi senjata mematikan yang siap untuk membunuh. Sifatnya dingin dan kejam, hatinya sekeras baja dan tatapan matanya mampu menusu...