7-2-2021
Re-pubh: 02-05-2022
****
Kyra berjalan keluar kediaman setelah selesai mandi, ia memakai hanfu berwarna ungu tanpa hiasan dikepalanya. Kyra sengaja tidak menggunakan alas kaki karena halaman kediamannya penuh dengan rumput lembut yang menggemaskan. Kyra tengah menunggu Mingmei yang sedang bersiap diri untuk pergi meninggalkan istana. Selagi menunggu Mingmei, Kyra ingin duduk dibawah pohon rindang kesukaannya.
Saat sedang bersandar dibawah pohon mata Kyra menangkap sosok lelaki yang tengah berjalan mendekat kearah samping kediamannya. Kyra hanya diam dan menampilkan ekspresi datar, pergerakan lelaki itu terlihat mencurigakan membuat Kyra memperhatikannya intens.
Itu pangeran Jingrai.
Apa yang dia lakukan disini? Bukankah dia seharusnya menghadiri acara di aula Istana? Kyra bersedekap dada. Sepertinya lelaki itu tidak menyadari keberadaannya karena terlalu fokus dengan tanaman obat hingga saat pangeran Jingrai ingin mencabut tanaman obat yang sudah lama Kyra tanam. Kyra mendengus ketika mengetahui niat lelaki itu.
Jari lentiknya mengambil batu krikil yang ada dibawah kakinya. Membidik dan ...
Tepat sasaran! Tembakannya berhasil mengenai jari lelaki itu. Kyra tersenyum bangga, bidikannya tidak pernah melenceng. Tangannya bersedekap melihat pangeran Jingrai yang tengah menahan sakit di jauh sana. Sampai tatapan mata mereka bertemu.
Kyra menatap pangeran Jingrai dengan wajah datar dan pemuda itu menatap Kyra dengan mulut yang terbuka kecil.
"Kau ... ?!"
****
Diwaktu yang sama, Mingmei sudah selesai memandikan Suchi sekarang tinggal mengobati lukanya.
"Kau tunggu disini. Aku akan mengambilkan kotak obat disana." Mingmei menuntun Suchi ketempat duduk disamping jendela.
Suchi hanya diam. Ia tidak mengerti perkataan Mingmei sebab telinganya ditulikan untuk makhluk seperti manusia tapi jika hewan yang berbicara mereka bisa mendengarnya dan insting mereka sangatlah tajam untuk lingkungan disekitar mereka. Mulut mereka juga tidak bisa berbicara, tapi bisa digunakan untuk berekspresi dan makan makanan.
Suchi hanya bisa memperhatikan gerak-gerik manusia didepannya ini. Yang pasti, manusia didepannya ini baik hati sama seperti Kyra.
"Kami akan mengantarmu pulang putri Suchi." Mingmei memandang lekat manik mata bulat milik Suchi lalu tersenyum lebar. Mingmei terus saja bicara meski dia tahu makhluk didepannya ini tak akan menggubris ucapannya.
Mingmei mulai mengobati luka-luka ditubuh Suchi dengan kapas dan obat yang diracik oleh Kyra. Ntahlah, Mingmei tidak tahu bagaimana cara junjungannya itu bisa membuat obat seajaib ini.
Obat yang sangat manjur tanpa rasa sakit sedikitpun. Kadang Mingmei bingung, darimana junjungannya itu belajar ilmu pengobatan seperti ini? Dan sejak kapan dia mengenal tanaman obat-obatan? Mingmei benar-benar takjub dengan junjungannya yang sekarang. Selain cantik junjungannya itu selalu bisa membuat semua orang kagum padanya.
"Menakjubkan, lukanya langsung menutup dengan sendirinya." Meskipun Mingmei sudah sering melihatnya tapi dia selalu saja dibuat takjub.
Suchi pun terkejut melihat lukanya. Matanya yang awalnya bulat kini bertambah bulat saking terkejutnya. Dia menggerak-gerakkan tangannya dan menakjubkan! Tangannya sudah sembuh secepat ini.
'Ternyata manusia sangat pandai membuat obat penyembuh seperti ini.' Suchi menatap binar.
Plakk
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Sosok yang mengabadikan dirinya untuk menjadi seorang Jenderal di negaranya, hidup demi misi, dan menjadi senjata mematikan yang siap untuk membunuh. Sifatnya dingin dan kejam, hatinya sekeras baja dan tatapan matanya mampu menusu...