Publish: 20-12-2020
Republish: 25-11-2021
Harap tinggalkan vote sebelum membaca
***"Putri pemandian sudah disiapkan," kata Mingmei yang hanya dibalas gumaman oleh Kyra.
Kyra lalu berjalan menuju pemandian, dia ingin merendam seluruh tubuhnya menggunakan air mawar yang sudah disiapkan.
Mingmei menatap lekat junjungannya yang perlahan menghilang dibalik pintu kayu, ia masih tidak menyangka bahwa junjungannya sudah benar-benar berubah semenjak ia bangun dari kematiannya. Dimulai dari sikap, tingkah laku, kebiasaan, dan cara bicaranya, semuanya berubah!
Mingmei bahkan sempat memikirkan ucapan tabib waktu itu, bahwa jiwa junjungannya adalah jiwa yang kotor dan gelap. Tidak mungkin, kan? Junjungannya orang yang baik, perhatian, lemah lembut dan penakut--dulu. Mingmei meneguk saliva susah payah.
***
Mingmei sudah selesai menyiapkan makanan tetapi junjungannya itu belum juga keluar dari pemandian. Mingmei berniat untuk memanggilnya tapi belum sempat ia bersuara terdengar bunyi ketukan pintu dari luar.
Tok tok tok
"Siapa yang datang larut malam begini?" Gumam Mingmei lalu membuka pintu.
Nampak seorang pengawal tengah berdiri dengan seragam lengkap di hadapan Mingmei. "Pengawal Lim, apa yang membuatmu datang ke paviliun Dingin ini?" tanya Mingmei heran.
"Kaisar menyuruh putri Azkia untuk menghadap sekarang juga."
"Mohon maaf sebelumnya pengawal Lim, tapi tuan putri sedang tidak ingin diganggu," jawab Mingmei jujur.
"Tapi ini perintah langsung dari Kaisar." tegas pengawal Lim itu.
"Saya juga diperintahkan putri untuk tidak mengganggunya. Bisakah kau katakan kepada Kaisar menghadapnya dilakukan besok saja? Pengawal Lim, kau tahu betul tuan putri mudah kelelahan dan saat ini dia juga sedang sakit perut," papar Mingmei sengaja berbohong. Ia tidak ingin mengganggu junjungannya karena dia mungkin butuh istirahat. Kebetulan pengawal didepannya ini adalah teman Mingmei jadi mudah untuk diajak kompromi.
Pengawal Lim yang mendengar itu pun percaya. Dia pikir setelah putri Azkia menghadiri acara jamuan itu pasti sangat kelelahan, pasalnya putri Azkia tidak pernah menghadiri acara seperti itu apalagi sakit perutnya sering terjadi. "Baiklah kalau begitu saya akan mengatakannya kepada Kaisar."
"Ya." kata Mingmei. Ia yang melihat pengawal Lim pergi pun menghela nafas lega dan menutup pintunya kembali.
Mingmei yang melihat Kyra sudah keluar dari pemandian pun langsung menatap kagum. Meskipun ia sangat sering melihat wajah junjungannya tetapi ia tidak pernah merasa bosan. Mingmei langsung menghampirinya.
"Putri, tadi ada pengawal Lim datang kemari, dia bilang Kaisar menyuruh putri untuk menghadap," ucap Mingmei.
Kyra tidak bertanya karena ia tahu perihal apa yang akan disampaikan Kaisar, pasti dia ingin membahas perihal ancaman Kyra sore tadi.
"Tapi aku mengatakan kalau putri sedang tidak ingin diganggu. Mungkin besok pagi putri harus menghadap Yang Mulia kaisar," lanjut Mingmei.
Kyra tidak menjawab, ia berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil setelan hanfu sebelum kembali lagi keruang pemandian.
Tidak butuh waktu yang lama, Kyra keluar dengan hanfu pria berwarna hitam yang ia beli waktu di pasar. Mingmei menatap bingung. Kenapa putri memakai hanfu pria? Apa putri akan tidur dengan itu? Pikir Mingmei.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasía▶KYRA MARSHELYNA. Seorang jenderal berdarah dingin yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk misi-tanpa belas kasih, tanpa ragu. Ia bukan hanya prajurit terbaik negaranya, tapi juga senjata hidup yang siap menghabisi siapa pun yang menjadi ancaman. De...