Di mana gue harus cari jawaban kalau lo nggak ngasih kepastian?
💮💮💮
Namanya juga Mikaela, gadis itu akan selalu kalah jika berdebat dengan Delan. Delan bagaikan separuh hidupnya, seolah jika laki-laki itu bilang tidak, maka Mikaela seperti akan menurutinya. Pengaruh Delan benar-benar besar bagi Mikaela, terlebih apa-apa dia membutuhkan Delan.
Di sinilah dia sekarang, duduk bersama Delan di ruang tamu rumah Naura. Delan menang telak setelah berdebat dengannya, bahkan berhasil membawanya kemari. Naura duduk di sebelah Delan sedangkan Mikaela memilih duduk di sofa single di sebelah Delan. Tentang Reza si kakak Naura, laki-laki itu ada di rumah. Bahkan terlihat baik sekali memperlakukan dirinya dan Delan.
Aneh bukan? Berita yang Delan sampaikan seolah sebuah kebohongan. Perkataan Naura yang mengatakan Reza jahat kepada gadis itu pun seolah hanya omong kosong.
"Gue mau ke kamar mandi dong, di mana, ya?" tanya Mikaela. Dia merasa tidak nyaman duduk di depan mereka berdua. Perhatian kecil yang Delan berikan untuk Naura mengganggunya, mengusik ketenangan hati Mikaela.
"Di deket dapur, lo lurus aja," kata Naura sambil menunjuk dapur rumahnya.
Mikaela pun menurut, dia beranjak menuju dapur yang Naura tunjukan.
"Naura buat ulah lagi, ya?"
Mikaela terlonjak, ditatapnya Reza yang duduk di atas meja dapur sambil menyeruput kopi panasnya.
"Kak Reza, maksudnya gimana?"
Reza meletakan gelasnya, turun dari meja dan berjalan hingga di depan Mikaela. "Dia baru main-main, mending lo segera ambil lagi apa yang harusnya jadi punya lo."
Dahi Mikaela berkerut. Dia tidak paham maksud Reza mengatakan itu. Miliknya? Main-main? Maksudnya apa?
"Orang bodoh aja bakalan paham kalau lo sama dia punya rasa, tapi kenapa dia nggak sadar?" tanya Reza lagi.
"Kak, gue nggak paham. Maksudnya siapa?"
Reza berdecak. "Pura-pura lo. Yang penting gue udah sampein peringatan. Urusan selanjutnya itu urusan lo."
Setelah itu, Reza mengambil gelasnya kembali dan pergi meninggalkannya.
💮💮💮
"Jangan capek-capek, istirahat aja. Masalah sekolah dan pelajaran nanti biar dibantu Mikae."
"Iya, ini udah mendingan juga. Mungkin lusa berangkat."
Delan mengusap lembut pucuk kepala Naura. Mikaela yang menatap itu langsung membuang pandangannya. Kenapa bucin begini? Kenapa juga bucinnya di depan Mikaela?
"Gue pulang duluan nggak papa? Mikaela juga butuh istirahat karena sakitnya kemarin."
"Nggak papa," jawab Naura yang terdengar tidak ikhlas di telinga Mikaela.
Mikaela yang sadar Naura tidak menyukai perhatian Delan untuk dirinya segera berdiri. "De, lo di sini aja. Gue–"
"Dijemput Clao? Gue bilang jangan, ya, jangan Mikae!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting from A Broken Heart [End]
Teen FictionDimohon dengan sangat untuk follow akun ini terlebih dahulu💛 Kenapa? Karena kalau up cerita biar ga ketinggalan dan juga demi kebaikan bersama. 16+ Di bawah itu jangan baca ya 😂 . . . Mikaela dan Delan, siapa yang tidak mengenal mereka? Bak putri...