.30. Penjelasan

508 45 1
                                    

Masih mengelak kalau cinta itu buta? Jangan-jangan lo yang buta karena nggak bisa lihat bukti nyata yang ada.

💮💮💮

"Bokap lo ngelarang gue deketin lo sama Delan sebenernya. Bokap lo juga larang gue terlalu deket sama lo. Intinya, gue cuma jaga lo sewajarnya."

"Tapi kenapa?" tanya Mikaela tidak mengerti.

Sebenarnya, dia baru tahu jika dunia gelap milik dua laki-laki itu adalah dunia ciptaan sang papa. Dia pikir Delan bekerja dengan pria kejam dan jahat yang berjambang dan berotot kekar seperti di film-film, namun ternyata Delan justru bekerja untuk pria berjas yang tampak berwibawa.

"Dunia kita bahaya Mikaela. Gue tahu bokap lo nggak mau lo terlibat sama orang kotor kaya gue dan Delan. Tapi, tetap aja dengan lo nurut sama dia, lo sama aja biarin nyawa lo dikendalikan."

Clao menyeruput coffee cup miliknya. "Gue cuma mau kasih tahu satu hal lagi. Delan dalam bahaya, walaupun lo ngejauh dari dia, bokap lo bakalan tetep incer dia."

"Tapi kenapa?"

"Janji sama gue buat nggak gegabah, ya?" Mikaela pun mengangguk.

"Karena lo separuh dia dan juga sebaliknya."

"Maksudnya? Kita memang sahabat, tapi apa yang bikin bokap gue–"

"Cemburu dan takut. Buat selebihnya, tanya Delan."

Mikaela mengedip beberapa kali. Dia tidak paham. Apakah otaknya mendadak bodoh karena penjelasan Clao?

"Pulang, La. Bokap lo pasti marah kalau lo nggak di rumah pas dia pulang."

💮💮💮

Pagi ini Delan memilih bergelut dengan wajan dan nasi karena perutnya begitu lapar. Padahal hari ini hari Minggu, harusnya dia bisa saja tinggal beli makan di bawah. Tapi, sayangnya Delan sedang begitu malas untuk keluar dari apartemen.

Rasa kesalnya terlampiaskan, bunyi bising alat masaklah yang menjadi bukti. Dia benar-benar merasa ingin menghajar Clao karena mendekati Mikaela tanpa memberitahu dirinya.

Klik. Kompor dimatikan dan Delan segera memindahkan nasi gorengnya ke piring. Setelah itu, dia mendudukkan diri dan segera menyantap nasi gorengnya.

Di sela-sela makan, Delan berpikir keras tentang bagaimana cara membuat Mikaela tahu jika menjauhinya itu tidak berguna dan justru menyiksa? Bagaimana pula dia harus menjelaskan agar Mikaela mengerti kalau dirinya dan Naura benar-benar tidak ada apa-apa?

Delan selesai makan. Setelah mencuci piringnya, Delan memilih duduk di depan televisi. Matanya memilih memejam daripada menonton televisi yang menyala.

Dering ponsel membuat atensi Delan teralih, laki-laki itu melirik malas pada ponsel yang kini menyala dan bergetar-getar. Dering itu dibiarkan mati, tapi beberapa detik kemudian kembali berbunyi.

Delan meraih ponselnya malas. Mendengus begitu nama Clao tertera sebagai penelpon. Meski dia marah karena semalam, Delan tetap harus mengangkatnya. Siapa tahu ini masalah pekerjaan mereka.

"Hm?"

"Gue ketemu Mikaela semalam."

"Terus?"

"Dingin amat lo. Gue mau kasih tahu kalau Mikaela–"

"Ngapain sama Mikaela lo semalem?!" tanyanya emosi.

Starting from A Broken Heart [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang