Ternyata benar, ada kawan berkedok lawan, ada juga lawan berkedok kawan.
💮💮💮
Mikaela tidak bisa berhenti menggerutu saat Clao membawanya ke rooftop begitu bell istirahat berbunyi. Mikaela bukannya takut kalau Delan mencari, tapi Mikaela itu keburu laper karena semenjak kejadian itu waktu makan Mikaela sangat teratur. Telat sedikit, pelit Mikaela melilit minta diisi.
Walaupun begitu, Mikaela akhirnya tetap menurut, apalagi menyangkut soal Daga yang katanya meninggalkan dan hanyut di sungai. Ya, meski otak Mikaela berpikir soal berita beberapa hari lalu, namun dia berharap jika laki-laki itu bukan Daga. Semoga saja penemuan mayat Daga tidak masuk berita.
"Clau?!" Mikaela memanggil laki-laki berwajah dingin itu. Mata coklatnya menatap ke depan dengan pandangan menerawang jauh, membuat Mikaela merasa bahwa sebenarnya Clao pun ragu mau menjelaskan seperti apa.
Akhirnya, Clao menatapnya. Dengan gaya yang stay cool, Clao mengubah badannya menjadi menghadap ke Mikaela. "Jangan nangis," ucapnya tenang tanpa ada nada perintah.
Setelah Mikaela mengangguk, Clao pun mulai berbicara, menceritakan apa yang memang seharusnya Mikaela tahu.
"Jika pikiran lo tentang berita laki-laki dibunuh psikopat, lo bener."
"Ha?"
"Lo bener, Daga di bunuh. Mayatnya emang dianiaya sama orang yang kaya nggak berperasaan. Tapi, orang itu cuma berusaha membalas apa yang harusnya Daga dapat."
"Maksud lo?" Mikaela mulai serak. Dia masih merasa tidak habis pikir jika akhir hidup Daga begitu mengenaskan.
"Bokap lo."
Kali ini Mikaela benar-benar terisak.
"Kenapa papa tega?!"
Clao membuang muka, mengambil napas sejenak dan berupaya menahan diri untuk tidak menyentuh Mikaela yang menangis sendiri.
"Daga itu si laki-laki bertopeng."
"Ha?! Hiks...."
Isak Mikaela tidak tertahan. Gadis itu berjongkok sambil menutup mulutnya sendiri agar tidak menangis begitu keras.
Sakit sekali.
Mikaela kira Daga teman yang baik. Perlakuan Daga yang manis dan terlihat perhatian benar-benar membuat Mikaela berpikiran positif soal laki-laki itu. Mikaela bahkan menganggap Daga begitu istimewa karena mengenalkan dirinya kepada Clao yang dingin. Namun, siapa yang mengira jika kebaikan Daga hanya untuk menutupi niat sesungguhnya laki-laki itu?
"Nggak usah terlalu sedih, penjahat emang cuma bakalan berakhir di dua tempat. Penjara atau akhirat."
💮💮💮
Tidak ada yang tahu jika kisah hidup mereka akan menjadi rumit. Tidak ada yang benar mengerti juga tentang seorang yang ada di sekitarnya. Dan, hal itu dialami oleh Mikaela. Memiliki mama yang ternyata hanya mama tiri, memiliki teman yang ternyata musuh, dan memiliki papa yang terlihat jahat, tapi ternyata sangat menyayangi dirinya.
Mikaela baru mengerti akhir-akhir ini. Semenjak dirinya sakit, Januar sering menceritakan sesuatu yang membuat Mikaela mengingat dan tahu seperti apa almarhum mamanya. Januar juga menceritakan kenapa dirinya jarang pulang dan menikah dengan mama tirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting from A Broken Heart [End]
Teen FictionDimohon dengan sangat untuk follow akun ini terlebih dahulu💛 Kenapa? Karena kalau up cerita biar ga ketinggalan dan juga demi kebaikan bersama. 16+ Di bawah itu jangan baca ya 😂 . . . Mikaela dan Delan, siapa yang tidak mengenal mereka? Bak putri...