.25. Kenapa mengejar?

556 54 1
                                    

Lo pernah denger cinta butuh pengorbanan? Salah satunya pura-pura tidak punya perasaan.

💮💮💮

Ternyata harinya tanpa Delan benar-benar menyakitkan, sejak pagi hingga pulang sekolah dia berusaha menghindar dari Delan entah bagaimana pun caranya. Delan mencarinya, kata Clao, Delan bahkan berkeliling ke seluruh penjuru sekolah untuk menemui dirinya. Namun, untungnya Delan tidak menemukannya. Saat istirahat Mikaela terpaksa menyogok ketua OSIS agar menerima dirinya di dalam ruangan itu untuk makan. Makan pun Mikaela membawa dari rumah, minumnya juga.

Semuanya demi Delan, andai bukan papa-nya yang mengancam, Mikaela pasti akan nekat mendekati Delan. Januar, entah apa usahanya sampai Mikaela bisa memiliki rumah sebesar itu, uang jajan yang jelas terlalu banyak, bahkan semua barang-barang mewah di kamar-nya. Mikaela tidak perlu meminta beli ini atau itu karena tanpa meminta kebutuhannya selalu sudah tersedia.

Skincare ada, baju ada, tas, sepatu, celana, jajan, bahkan apa pun itu pasti selalu sudah Januar sediakan. Bukankah terlalu berlebihan? Seperti membuang-buang uang karena ada banyak barang yang Mikaela tidak butuhkan.

Mikaela bahkan pernah menemukan pistol di dalam ruang kerja Januar. Itu ... berbahaya bukan? Orang biasa tidak mungkin menyimpan senjata api di rumahnya bukan?

Kini Mikaela duduk di belakang, dia bahkan berangkat dan pulang sekolah diantar oleh supir suruhan papa-nya. Mikaela tidak mengerti, kenapa harus seketat ini?

Dia pun beralih menatap ponselnya, matanya berair begitu membaca pesan dari Clao.

Delan nyari
Lo ada mslh?

Mikaela ingin jujur, tapi sebagai dirinya menolak untuk mengatakan itu kepada Clao. Dia takut kalau dia mengatakannya, Clao juga akan terseret dan ikut terancam karena Januar.

Dilema benar dirinya, apalagi Delan itu separuh hidup Mikaela sejak mereka bertemu. Rasanya kosong jika tidak ada Delan.

Lo hrsnya tau ini. Bkp lo bhya. Jgn nrt sm dia.

Sial. Mikaela tidak bisa membaca chat dari Clao dengan benar. Gadis itu buntu, tapi bertanya kepada Clao bukan hal yang ingin dia lakukan. Bisa saja Delan tahu dia menghubungi Clao lalu memanfaatkannya.

💮💮💮

Mikaela sampai di rumahnya, rumah besar yang sayangnya terasa seperti penjara bagi Mikaela. Dia tidak ingin terkurung begini, sayang dia tidak punya pilihan lain. Mikaela harus menerima dan berusaha membetahkan diri selama yang Januar inginkan, demi Delan.

Sekali lagi Mikaela menatap rumahnya sendiri dengan sendu, sebelum akhirnya Mikaela melangkah masuk ke dalam rumah. Dia harus begitu bukan? Menurut demi keselamatan Delan.

"Bagus, kamu kalau nurut begini bikin Papa tenang," ucap Januar ketika Mikaela baru saja memasuki rumahnya.

Mikaela tertegun menatap Papa-nya yang duduk diam di depan televisi dengan puntung rokok yang masih menyala di tangannya. Matanya berair begitu menatap vas di sebelah kursi Januar sudah pecah dan menjadi potongan kecil, pasti tadi lagi-lagi mereka bertengkar.

Secepat mungkin tanpa perlu menjawab kalimat Januar, Mikaela menaiki tangga. Ditatapnya kamar paling dekat dengan tangga yang kini tertutup rapat. Kamar Mama-nya.

Starting from A Broken Heart [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang