Disaat usianya menginjak dua puluh tujuh tahun, Mina harus menghadapi kenyataan bahwa ia gagal untuk menikah karena calon suaminya berselingkuh.
Belum lagi, di tempat kerjanya ia harus menghadapi demosi. Tidak sepenuhnya menyalahkan kegagalan pernikahannya, namun— bisa dibilang itu merupakan alasan terbesar dimana Mina harus kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
Kedua orang tuanya telah tiada, ia hanya hidup bersama adiknya, yang kini berkuliah di luar kota. Biaya kuliah adiknya pun, Mina yang membayar.
Saat ini, ia harus segera memutar otaknya, darimana ia akan membayar biaya kuliah dan hidup adiknya, sementara karena demosi— gajinya pun mengalami penurunan.
Empat bulan terakhir ini, kehidupan Mina terasa kacau. Bagaimana bisa, ketentraman yang ia bangun hancur dalam waktu sekejap.
Teman-temannya hilang, ditelan masa muda dan kehidupan masing-masing. Tidak ada lagi sosok Eunha, Jiho, maupun Jihyo yang akan mendengar keluh kesahnya lagi.
Tidak ada senyuman, tawa, atau bahkan semangat lagi dalam hidupnya— jika ia bisa memilih.
"Nangis lagi lo ya? Gue balik sekarang deh!"
Mina hanya tertawa kecil, pada pernyataan sang adik.
"Gak usah Rin, belajar yang bener. Nanti Kakak transfer— "
"Jangan kak, gue kerja." Mina membelalakkan matanya, ia siap mengomeli adiknya sepuluh jam kedepan.
"Karina lo tuh— kenapa sih? Gue udah bilang belajar yang bener, urusan biaya gue aja yang mikir." Karina menghela nafasnya, ia tahu betul kakaknya tengah murka, terdengar dari nada bicara dan bahasanya.
"Ya tapi kan lo lagi kaya gitu, udah kak Mina, gue cuma kerja sampingan aja kok, jangan cemas. Semuanya gak akan mempengaruhi nilai kuliah. Percaya ya?" Mina hanya diam, Karina bingung dan serba salah.
"Kalo lo diem gue sumpahin ketemu Orang gila!" Teriak Karina. Mina hanya bisa menahan kesal.
Lalu mematikan sambungan.
"Gimana Rin? Gak dapet restu ya?" tanya Soobin, Karina menganggukkan kepalanya.
"Gapapa, gue mau melawan restu. Ada kan lagunya, hits lagi. Ayo jelasin lagi gue nanti kerjanya ngapain aja." Tutur Karina, Soobin lalu menjelaskannya lagi job desk Karina di kafe tempatnya bekerja part time.
**
Sesaat sebelum tertidur, Mina akan selalu memandang langit malam dari jendela kamarnya yang terletak tepat di langit-langit kamar.
Seraya memejamkan mata, Mina berdoa pada Tuhan, yang ia yakini akan menolongnya dari kesengsaraan yang tengah melandanya saat ini.
"Tuhan, aku hanya ingin bahagia. Tolong berikan aku kebahagiaan."
Dan ia tertidur dalam lelap.
Pagi hari saat terbangun dan hendak membuang sampah, Mina terkejut akan seorang pria yang tengah duduk di depan pintu rumah atapnya.
"Siapa..?"
"Jaehyun."
"Jaehyun?" Ulang Mina, saat di perhatikan, lelaki ini tampak tidak nyata.
Terlalu tampan untuk ukuran seorang manusia.
"Myoui Mina, lahir di tahun 1997, berzodiak Aries. Tengah membutuhkan kebahagiaan, bukan?" Mina hanya terdiam, merasa heran. Ini doanya tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui Mina
FanfictionAngst, Mature, Fluff, Drabble, etc. myoui mina x boys.