2021| with Sunghoon

806 117 19
                                    

Sore hari sepulang les, Mina mengajak Sunghoon untuk makan di restoran siap saji.

Berhubung Mina sedang sibuk di kantornya dan tidak ada waktu untuk memasak, ia tidak mau melewatkan waktu berharga dengan putra semata wayangnya.

"Sayang, berdiri disana gih Bunda fotoin." kata Mina seraya membuka resleting tasnya dan mengambil ponselnya.

Sunghoon melirik tempat sekitar yang masih ramai.

"Malu ah Bun, gak mau." katanya, tapi tidak tega jika menolak keinginan Bunda, Sunghoon segera berdiri dan mengambil cup minuman yang masih berisi didalamnya.

"Yaudah ayo,fotoin aku deh." Mina kegirangan, ia segera berdiri dan menuju tempat yang menurutnya aestethic tersebut.

"Oke,liat sini sayang. Nah, bagus, satu dua—" ucap Mina sambil tidak hentinya memotret sang putra, hingga dirasa cukup, mereka kembali menuju meja dan kursi yang keduanya tempati.

"Bunda upload ah," ucap Mina sambil mengedit menjadi sebuah grid.

"Jangan pake stiker ya Bun, malu tau." kata Sunghoon, Mina mengangguk.

"Iya ganteng."


myouimina

liked by eunhahaa and 978 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by eunhahaa and 978 others

myouimina si bujang 💛 time flies so fast,ga kerasa kamu udah gede ya nak #myeverything #sunghoonnyabunda #lovemyson

view all comments

eunhahaa pasti penuh effort ngambil fotonya nih 💔

rosemawar ih jadi pengen gadis lagi kalo liat Sunghoon,mau daftar jadi menantu lo ajah 🥰

pjihyo ganteng banget anak lo Bun 😍

sunoosu @rosemawar mah kata papah uang belanja di cut

rosemawar @sunoosu gapapa tinggal paste aja dari kakek km, bilangin ke papah, lupa ya w definisi anak tunggal kaya raya 😌

sunoosu @rosemawar iya mah

yujujuju Mina tolong tanyain Sunghoon tadi liat kucingnya Heeseung ga di tempat les?

**

"Bunda bayar dulu ya,kamu tunggu didepan aja." Titah Mina, Sunghoon hanya menurut saja.

Saat Bundanya mengantri untuk membayar makanan, Sunghoon memperhatikan dari belakang.

Sekilas melintas, pemikiran bahwa Mina adalah sosok Bunda yang amat sangat hebat.

Masih melekat di benak Sunghoon, saat ia TK dan hari itu dalam rangka memperingati hari Ayah, Mina rela tampil bersamanya memakai wig rambut pendek, lengkap dengan kemeja dan dasi.

Ataupun, ketika Sunghoon sempat menjadi siswa yang sedikit terkucilkan karena tidak punya Ayah saat SMP, bahkan salah satu orang tua dari temannya berani berkata bahwa Sunghoon tidak jelas asal usulnya.

Hal itu tentu membuat Mina meradang, Mina tidak segan melabrak orang tua temannya, memakinya dengan kata-kata yang cukup membuat orang itu berlutut meminta maaf.

Saat ditanya mengapa melakukan itu, Mina menjawab..

"Bunda gak apa-apa, kalau itu ditujukan ke Bunda, tapi kalau ada yang berani menghina kamu, Bunda gak terima."

"Sebetulnya Bunda bisa diam aja, tapi makin hari orang-orang makin sini gak bisa didiemin." Sunghoon hanya diam dan mengangguk, keesokan harinya para teman-temannya mau bergaul dan berteman baik padanya.

Bunda luar biasa.

"Bun, mulai sekarang kalau ada yang macem-macem sama Bunda, serahin sama aku." Mina tertawa kecil mendengar perkataan Sunghoon.

"Anak Bunda udah besar ya, gak kerasa. Dulu kita lewatin hari-hari yang berat sama-sama. Maaf ya Bunda masih banyak kurangnya sama kamu, nak." tutur Mina sambil mengusap rambut Sunghoon, keduanya kini ada didalam mobil tepat di lampu merah.

Sunghoon hanya diam, matanya mulai memanas.

"Dulu, kamu sempet demam tinggi, Bunda gak ada uang, gak bisa bawa kamu berobat, tapi Bunda nekad aja bawa ke rumah sakit. Tau gak sepanjang jalan, Bunda mikir apa?"

Sunghoon menatap Mina, "Apa?"

"Kalau malem itu kamu gak selamat, Bunda juga bakalan pergi bareng sama kamu. Didalem saku jaket, Bunda bawa gunting."

"Tapi syukurlah kamu selamat, dan Bunda menemukan alasan dimana Bunda harus bertahan hidup demi kamu, demi kita." Sunghoon menunduk, air matanya menetes satu titik tepat di jeans denimnya.

"Aku boleh peluk Bunda gak sih?" katanya, sambil mengusap hidungnya yang memerah, Mina membuka lengannya, menyambut Sunghoon kedalam peluknya.

"Sini sayang, peluk Bunda selalu buat kamu." Sunghoon menangis didalam pelukan Mina.

"Saat kamu dewasa nanti dan ada kalanya ninggalin Bunda demi kelanjutan hidup kamu..."

"Ketika kamu merasa lelah, pulang ke pelukan Bunda ya?"

Sunghoon mengangguk dengan cepat.

**

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang