"Gue mau cerai sama Jaehyun,"
Semuanya sontak terdiam mendengar perkataan Jiho. Padahal, rumah tangga mereka terlihat baik-baik saja.
"Ho, serius? Kenapa sih?" tanya Eunha masih kaget. Yuju dan Rose yang sudah tau penyebabnya hanya diam.
"Iya... Keliatannya kalian juga baik-baik aja. Kok cerai?" sekarang giliran Mina yang bertanya, dengan suara khas lembut miliknya.
"Iya semuanya keliatan baik-baik aja, padahal mempertahankan pernikahan ini aja gue mati-matian."
"Capek," jawab Jiho, memejamkan mata sambil menangis. Sesosok perempuan yang paling kuat diantara mereka runtuh pertahanannya.
"Jaehyun selingkuh sampe ceweknya hamil. Mertua gue tau. Tapi mereka diem. Sampe akhirnya gue tau sendiri dan gue udah gak kuat lagi." sambung Jiho, Yuju dan Rose kemudian mengusap punggung Jiho, sementara Eunha memeluk Jiho.
Mina hanya diam, tak mampu bereaksi apapun.
"Jaman sekarang, suami kalau gak diambil Tuhan, ya diambil cewek lain." ujar Rose.
"Bener banget. Sia-sia gue jadi istri yang baik selama lima tahun buat Jaehyun. Gue rela resign, badan gue disuntik sana-sini buat program bayi, belum menghadapi keluarganya yang gak suka sama gue." keluh Jiho yang membuat Mina meraih tangan sahabatnya, lalu mengusapnya perlahan.
"Sementara dia cuma buat setia sama gue aja susah. Emang dasar udah dipengaruhi setan." Sambung Jiho.
Jiho menatap Mina, "Kapan sih suami gue kayak suami Lo, baik dan pengertian banget, menghormati Lo, belum keluarganya sayang sama Lo juga." Mina hanya tersenyum getir menanggapi Jiho.
"Jungkook juga gitu tau Ho," timpal Eunha. Jiho hanya tertawa sambil mencubit pipi Eunha.
"Kalo Jungkook kayak gitu, Lo gak akan sebulan sekali berantem dodol." kata Jiho.
Dalam diamnya, Mina merasa berhasil. Pandangan itu menandakan ia sangat kuat untuk menutupi semuanya.
"Kalian kangen masa-masa lajang gak sih? Gue kadang kangen banget." kata Rose, Yuju mengangguk.
"Iya, gue juga. Tapi kita sekarang udah punya hak dan kewajiban baru, terlebih tanggung jawab juga." Kata Yuju.
"Tapi Rose, Lo kan udah melajang sekarang. Cerai sama June bikin lega?" Rose mengangguk.
"Lega banget. Ya udah Ho, ntar Lo kalau butuh hangout-hangout sama gue aja ya. Ini bertiga pasti susah harus ngurus keluarganya."
Mina tersenyum, "kabarin gue deh, gue juga pengen ikut."
Semuanya menatap ke arah Mina, bersamaan.
**
"Jiho cerai sama suaminya." tutur Mina, ketika suaminya merebahkan diri disampingnya.
"Terus? Kamu kan sepakat sampai Alena naik kelas 3. Kenapa sih?" Mina berbalik, menatap suaminya dengan amarah dan air mata tertahan.
"Ya aku udah pengen akhirin semua aja. Kamu pikir aku gak jijik apa sebelahan sama kamu gini?"
"Aku capek Mas, pura-pura baik-baik aja. Sementara kamu mungkin memperlakukan perempuan itu sama dengan kamu perlakukan aku. Kamu sentuh dia sama kayak kamu sentuh aku." Sambung Mina, amarahnya meledak membuat sang suami memejamkan mata.
"Aku yang akan kasih pengertian sama Alena. Kamu gak perlu takut. Udah, kita akhiri aja semuanya."
Perkataan Mina disambut diamnya sang suami. Yang membuat Mina tidak mengerti lagi, apa yang akan suaminya perbuat saat ini.
"Ya udah, kita urus perceraiannya besok."
Mina mengangguk, sambil mengusap air matanya dengan kasar.
"Boleh aku peluk kamu?" Pinta sang suami, Mina mengangguk.
"Untuk yang terakhir."
"Setelah ini kita gak usah ketemu lagi, kecuali urusan Alena. Selebihnya aku bisa handle sendiri." sambung Mina, suaminya mengangguk.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui Mina
FanfictionAngst, Mature, Fluff, Drabble, etc. myoui mina x boys.