2015 | with Taehyung

1.5K 144 15
                                    

Suara lonceng berbunyi dari arah pintu, Mina hendak menyambut namun ia mengurungkan niatnya saat melihat siapa yang kini mendatangi toko bunganya.

Taehyung disana, dengan wajah lesu, dan jas hitam yang tersampir pada bahunya.

Mina tersenyum hangat, menggosokkan telapak tangannya pada celemek putih di pinggangnya sebelum menghampiri lelaki yang kini duduk pada bangku panjang.

"Gagal lagi, Mina." ucap Taehyung ketika Mina duduk disampingnya.

Tangan Mina perlahan terulur pada telapak tangan Taehyung, mengusapnya lembut dan menatap lelaki itu.

Tanpa kata yang berarti, tatapan keduanya menyiratkan hal yang hanya dimengerti masing-masing. Bahwa, semuanya akan baik-baik saja. Sekarang hanya belum saatnya.

"Sini," ucap Mina lembut sambil menepuk kedua pahanya, Taehyung dengan cepat mengambil posisi untuk merebahkan kepalanya di atas paha Mina.

Memejamkan mata, menghirup nafas dalam-dalam. Istrinya memang tempat terbaik untuk melepas gundah.


Usapan pada rambutnya, kecupan singkat pada dahi, hidung, dan bibirnya. Mina tahu betul, bagaimana cara menghibur sang suami yang tengah gusar.

Segala kegundahannya, luruh seketika.

"Terima kasih, sangat menenangkan." ucap Taehyung, Mina memainkan dagu bayi besarnya itu dengan lembut.

"Mas masih semangat, kan?" Taehyung mengangguk.

"Aku gak akan menyerah. Buat dapat kerjaan yang bagus, supaya bisa pindah rumah, beliin kamu dan si Adek baju baru." ucapan Taehyung disambut senyuman oleh Mina.


Istrinya memang pendiam, namun Taehyung tahu betul ketenangan Mina melebihi air yang mengalir. Ia tak bisa membayangkan jika saat ini bersanding dengan wanita selain Mina.

Mina adalah pemegang kendalinya, Taehyung memiliki tempramen yang buruk, namun dengan menatap mata Mina, ia bisa luluh seketika. Taehyung juga bisa menjadi sosok suami dan ayah yang menyenangkan karena Mina yang mengimbanginya.

"Mas mau kopi?" tawar Mina, Taehyung mengangguk pelan. Namun tak mengizinkan Mina untuk beranjak.

"Oh ya, tadi aku mampir toko rotinya Yuju, terus beli yang srikaya sama strawberry. Bentar ya?" izin Mina yang dijawab oleh anggukan Taehyung.

Dengan hati-hati, Mina mendorong tubuh Taehyung.

Tak lama, Mina keluar dari pantry bersama dengan sebuah nampan berisi dua gelas americano dan dua buah roti.


Keduanya makan dan minum bersama, saling berhadapan, menggenggam tangan. Memuji satu sama lain. 

"Mina, mau tau gak?"

"Apa?"

"Tadi waktu aku keluar dari kantor tempat interview, perasaan aku kacau saat tau aku gak lolos. Tapi sekarang, aku baik-baik aja. Lebih dari itu."

"Karena kamu, dengan adanya kamu." sambung Taehyung, Mina tersenyum kecil sambil mengusap pipi Taehyung.

"Mas, aku gak bisa kasih apa-apa untuk kamu selain itu. Maaf— "

"Engga, Mina. Aku seberuntung ini punya kamu." ucap Taehyung sambil menyesap kopinya.

"Manis banget." ucap Taehyung, Mina mencubit pipi Taehyung.

"Apa sih Mas, ini americano gak ada manis-manisnya." Taehyung balas tertawa, mengusap dan menangkup pipi istrinya.

"Kan ada kamu, jadi manis." Tawa Mina tak dapat tertahan lagi.

Keduanya tertawa bersama-sama, ditemani rintik hujan gerimis hari ini. Pukul dua siang.

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang