2020 | with Taeyong

1.1K 123 18
                                    

Hari minggu, kegiatan keluarga kecil Taeyong cukup produktif. Mina menyiapkan sarapan begitu selesai mencuci baju dan membereskan rumah, sementara Taeyong mencuci mobil dan menyiram tanaman bersama David.

Sambil mencuci mobil, sambil menyapa juga pada orang-orang yang lari pagi. Jangan salah, gadis-gadis yang mengontrak di belakang juga ramai-ramai menyapa Taeyong dan David.

"Pagi Om, pagi David~" nah ini yang dimaksud.

"Pagi, yang semangat olahraganya ya!" ujar Taeyong sambil mengangkat ototnya, yang sebetulnya gak terlalu besar kayak Mas Shownu tetangga mereka.

David ngelirik tajam waktu gerombolan itu membalas sapaan Taeyong dan pergi.

"Genit banget, Pa." ujar David sambil memainkan selang air.

"Ck, David tuh gimana.. kalau ada yang menyapa gak boleh cuek dong." balas Taeyong. David berusaha tak peduli.

"Eh iya, David mau punya adik gak?" tanya Taeyong sambil mengelap mobil, sadar anaknya tidak menjawab, Taeyong segera melirik dan ia kaget begitu David menatapnya tajam.

"Gak." jawab bocah itu singkat, padat, jelas.

Taeyong menghela nafas berat. Tak habis cara.

"Adik perempuan?"

"Enggak, Papa. Aku sudah bilang, enggak."

Taeyong tertawa pelan, sifat keras kepalanya menular pada sang putra.

"Kok kamu gak mau, sih? Sepi loh, nanti kalau gak punya saudara." ujar Taeyong.

"Kata Om Jaehyun, kalau Papa bertanya seperti itu, aku harus jawab, enggak mau." Taeyong refleks membelalakkan matanya.

"Kok kamu malah dengerin Om Jaehyun?"

David mengangkat bahunya, "Gak tau,"

"Ckck, ya udah. Paling nanti tiba-tiba ada adik di perut Mama." celetuk Taeyong yang membuat David mengepalkan tangan lalu berlari ke arahnya, mendorong pinggang sang Ayah dan memukuli perut Taeyong.

"Ih, aku kan sudah bilang enggak mauuuuu!" ucap David, Taeyong membalasnya dengan tertawa keras membiarkan bocah itu memukulinya.

Sementara Mina yang melihat dari dalam, hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepala.


Sadar akan ucapan Taeyong, Mina baru teringat.

Ini tanggal berapa... Sejak ia melepas KB?

Cepat-cepat Mina mengeluarkan ponsel dari sakunya. Memejamkan matanya, Mina baru saja ingat bahwa...


Telat, dua bulan.

**

Mina dan Taeyong saling berpegangan tangan, mengharapkan respon baik sang putra.

"Ya sudah."

"Boleh ada adik, tapi harus ada kucing."

Keduanya menghela nafas meski Mina sedikit tidak setuju.

Tapi,

"Oke, besok kita lihat anak kucingnya Tante Momo, ya?" David menganggukkan kepalanya, lalu bersorak dengan gembira.

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang