2016 | with Jaehyun

1.4K 140 11
                                    


maaf yaaa kalo ada typo, ini remake dr ff myungzy aku yg di wordpress hihihi


**


Jaehyun semakin mengeratkan mantelnya ketika ia keluar dari Bandara, sayang sekali–Mina tak memenuhi janjinya untuk menjemput, andai saja Mina ada disini, mungkin saja dingin berubah menjadi hangat.

Hari ini tepat musim dingin pada puncaknya, dan beberapa hari lagi natal akan tiba, banyak orang berlalu lalang di persimpangan jalan demi membeli pernak-pernik natal yang sangat khas. Jaehyun menghembuskan nafasnya pelan, sambil menunggu supirnya ia memikirkan sesuatu.




“Aku baru saja tiba di rumah, kamu dimana?” ucap Mina sembari menempelkan ponsel ke telinga kirinya, ia kini sibuk membuka high heels yang membalut kakinya seharian. Pekerjaan hari ini cukup melelahkan.


“Oh, baiklah.” ucapan terakhir Mina sebelum ia menutup sambungan dan melempar ponselnya ke sofa. Segera, Mina masuk kedalam kamar mandi, membersihkan dirinya sendiri.


Setelah itu, Mina berusaha berpenampilan sebaik mungkin, menyambut kepulangan sang suami.


Sementara Jaehyun tersenyum begitu melihat kejutan di tangannya yang ia beli untuk Mina beberapa saat lalu. Hadiah kepulangannya cukup sederhana, sebuket bunga.


**

Suara pintu yang terbuka membuat Mina menoleh dan tersenyum dari balik sofa abu-abu penghias rumah mewah ini. Kedua matanya berbinar, mendapati sang suami yang dua minggu hanya ia tatap melalui layar ponsel.


Berdiri, Mina membuka kedua tangannya, menyambut Jaehyun.


"Selamat datang di rumah, sayang." ucapnya lembut namun gembira, membuat Jaehyun tersenyum menampilkan lesung pipinya yang manis.


Tak ia abaikan wanita di hadapannya, segeralah Mina ditarik kedalam pelukannya dengan erat.


"Aku rindu Mina, sangat." Jaehyun berbisik di telinga Mina, Mina tertawa kecil sambil perlahan melepas pelukan mereka. Lalu menggiring Jaehyun untuk duduk di sofa.


"Oh ya, ini hadiah untuk kamu." kata Jaehyun, memberikan sebuket bunga tulip berwarna merah muda, dengan gradasi pada kelopaknya.


Mina terlihat senang dan terkejut disaat yang bersamaan, "Bunga tulip?" Jaehyun mengangguk.


“Tulip Christmas Dream.” jawab Jaehyun, Mina tersenyum.


“Apakah aku bisa mengharapkan sesuatu pada bunga ini?” tanya Mina, Jaehyun mengangguk dan tersenyum.


“Tepatnya pada Natal yang akan datang.” sambung Jaehyun, Mina tersenyum tipis dan menautkan kedua tangannya di depan dada, memejamkan mata, lalu berucap—


“Tuhan, aku ingin segera memiliki—”


“Anak.” ujar Mina dan Jaehyun bersamaan, Jaehyun menggenggam tangan Mina, dan menyadari genggaman tangan tersebut semakin erat.

Itulah harapan keduanya, selalu setiap menjelang natal. Penuh pengharapan, karena bahagia dalam pernikahan sudah mereka dapatkan. Hanya ingin pelengkap saja.


Jaehyun menatap Mina di sampingnya,


"Berapa banyak anak yang kau inginkan?” tanya Jaehyun mendekat pada bibir Mina, Mina mengerutkan dahinya dan mengecup bibir Jaehyun singkat.


“Sebanyak daun mahkota bunga Tulip yang kau berikan.” jawab Mina mencoba romantis, namun seringaian Jaehyun membuatnya merinding seketika.


“Satu tangkai tulip memiliki enam daun mahkota, dalam buketku aku memberimu sebanyak enam tangkai. Tiga puluh enam,kau yakin?”


Mina membulatkan matanya,ia tak bisa menolak ketika Jaehyun menggendongnya— mengangkat tubuhnya dari sofa.


“Jaehyun— aku akan meralat ucapanku.” tutur Mina, Jaehyun menggelengkan kepalanya.


“Tidak.”


"Karena sudah terlanjur, kita cicil saja satu persatu. Pakaianmu juga tampaknya sudah menunjukkan bahwa kamu siap." kata Jaehyun, membuat Mina menggigit bibir bawahnya, namun cukup puas.


"Kamu belum mandi," bisik Mina, Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Mina sambil mendudukkan istrinya di atas ranjang, lalu mencuri kecupan bibir dari wanitanya.


"Ya sudah, temani aku mandi kalau begitu." Mina tertawa pelan, ia tampak biasa saja saat Jaehyun membuka kemeja di hadapannya.


"Tidak keberatan kan, untuk mandi dua kali?" suara berat Jaehyun membuat Mina refleks menggelengkan kepala.


"Dengan air hangat."


Jaehyun tersenyum, mengangguk.

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang