"Tidak."
"Kita akan tetap bercerai."
Jaehyun terdiam, terkejut atas respon Mina.
"Kalau memang hanya karena aset dan harta yang Papa alihkan kepadaku, biar aku yang atur supaya semua menjadi milik kamu." sambung Mina, menata pasta diatas piring dan menghidangkannya diatas meja.
"Jangan merasa terbebani, hiduplah dengan nyaman bersama yang kamu pilih." Tutur Mina.
"Bukan seperti itu, Mina— "
"Sudah tidak ada yang perlu dipertahankan lagi, Jaehyun."
"Kita tidak saling mencintai, dari awal. Lantas, apa lagi?" Mina masih berucap dengan nada yang stabil, tapi samar bergetar pada suaranya, sambil menuangkan air minum kedalam gelas.
"Tapi, kamu mencintaiku." ujar Jaehyun, Mina tertawa dan mengendikkan bahunya.
"Kamu sendiri yang mengakui, mencintaiku sangat sulit. Jadi, tidak perlu dipaksakan lagi." Jaehyun menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Aku mengakui, bahwa aku tidak cukup mengenalmu. Dan ternyata kamu memiliki sisi atraktif yang tidak aku ketahui selama kita menikah."
"Aku memang bodoh." sesal Jaehyun, Mina tersenyum tipis.
"Aku tidak terlalu memperhatikanmu. Bahkan dengan jahat aku terang-terangan mengaku bahwa hanya sebatas kasihan kepadamu. Aku salah, aku bodoh."
Mina menggelengkan kepalanya.
"Tidak seperti itu. Sudah, makan dulu." Mina menyodorkan piring, Jaehyun mengambil garpu dan segera memakan pasta yang dihidangkan oleh Mina.
**
Mina tau apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Jika mengikuti egonya, mungkin saat Jaehyun mengakui penyesalannya, Mina akan goyah dan mungkin saja ia tidak akan bercerai dari Jaehyun.
Kini keduanya terbaring di ranjang yang sama, saling memandang langit-langit kamar, keheningan menyelimuti keduanya.
Kulit mereka saling bersentuhan, melalui tangan yang bersampingan. Jaehyun memberanikan diri untuk menggenggam tangan Mina. Mina tidak menolak, ia membalas genggaman tangan Jaehyun.
"Hangat." gumam Mina pelan, Jaehyun menoleh dan menatap pada Mina. Air matanya sedikit menetes.
"Kenapa tidak dari dulu." sambungnya, Jaehyun mengusap air mata Mina.
Sejenak terpikir, pada hal-hal kecil saja Mina mampu menghargai dan mencintainya lebih.
"Maaf.." ucapnya, matanya mulai sedikit memanas, dengan tidak sabaran— Jaehyun menarik Mina kedalam peluknya.
Pelukan hangat, usapan yang lembut pada punggung Mina. Pelukan yang erat. Mina terisak di dada Jaehyun.
Jaehyun mengusap pipi Mina, menghadiahi kecupan pada dahi Mina.
"Maafkan aku, Mina." tutur Jaehyun, Mina mengangguk.
"Kamu akan baik-baik saja? Tanpa aku?" Mina menggumam.
"Sepertinya jauh lebih baik begitu." Jaehyun menatap Mina dalam-dalam.
"Baiklah, kita urus semuanya mulai besok."
Satu anggukan lagi, berdamai dengan keadaan.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui Mina
FanfictionAngst, Mature, Fluff, Drabble, etc. myoui mina x boys.