2020 | with Mingyu

1.5K 145 36
                                    

"Huueeeee, Bundaaaaa!"

Menyimpan anggur dalam genggaman, dengan cepat Mina berlari menuju ke arah pintu. Memeluk putrinya yang menangis.

"Hei, kenapa? Kemari, sudah. Jangan menangis ya?" Mencoba tenang, Mina memeluk dan mengusap punggung sang putri yang menangis semakin kencang.

Saat sedikit tenang,

"Sakit," Mina melirik pada lutut anaknya, seraya tersenyum dan mengusap rambut Minju.

"Tidak apa-apa. Akan Bunda obati, jangan menangis ya?" Mengangguk, Minju mengikuti Mina untuk berjalan ke sofa, duduk disana. Menunggu Bundanya mengambilkan wadah air dan P3K.

Namun setelah di obati, Minju kembali menangis. Kali ini, lebih keras menahan perih.

"Mau Ayah, mau Ayaaaaah!" Mina menarik nafasnya, lalu mengambil ponsel dan menyambungkan pada sang suami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau Ayah, mau Ayaaaaah!" Mina menarik nafasnya, lalu mengambil ponsel dan menyambungkan pada sang suami.

Sesaat melirik putrinya yang menangis tersedu, Mina memperingati, "Tidak boleh meminta makanan manis, ya?"

Minju mengangguk dengan bibirnya yang mengerucut.

"Halo, sayang?"

"Halo, sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hueeee, Ayaaah..."

Belum Mina menjawab, Minju menyita perhatian Ayahnya. Segera Mina memberikan ponselnya, dan ia bersandar pada jendela.

"Minju kenapa, hm? Berkelahi dengan kak Yuna, ya?" Minju segera menggelengkan kepala meski sang Ayah tak melihat.

"Tidak.. sakit, aku jatuh tadi saat main sepeda." ucapnya, Mingyu tersenyum kecil.

"Bunda sudah kasih obat?"

"Hng, sudah, Yah. Tapi aku mau dipeluk Ayah.."

"Ayah pulang dua jam lagi. Minju mau menunggu, kan?"

Mengangguk antusias, sempat membuat Mina mencibir. Cemburu, pada anak sendiri.

"Anak pintar, sekarang Minju bisa berhenti menangis. Mau ayah bawakan apa?"

Sedikit melirik pada sang Bunda yang tampak fokus melihat keluar jendela, Minju tersenyum.

"Mau kue macaroon, boleh kan, Yah?"

"Iya, boleh."

Mendengar itu, Mina segera menoleh.

Dan ketika melihat eskpresi sang Bunda, Minju segera memberikan ponsel sang Bunda dengan bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ketika melihat eskpresi sang Bunda, Minju segera memberikan ponsel sang Bunda dengan bahagia. Ia melompat kesana kemari kegirangan.

"Kamu mengiyakan permintaan Minju?"

"Iya, kasihan dia. Biarkan saja untuuuuuk kali ini,ya?"

Mina menghembuskan nafasnya, tampak kesal.

Sementara sambungan ditutup, Mingyu tersenyum di ujung sana.

Malam ini, agendanya merayu dua wanita sekaligus. Mina dan Minju.

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang