2020 | with Yuta & Haechan

947 111 22
                                    

"Mas, tapi aku masih sreg sama perumahan yang kemarin deh. View nya indah banget, aku suka."

Yuta menoleh pada Mina, mengangguk. Apa sih, yang tidak untuk calon istrinya ini?

"Hmm, iya. Nanti kita pertimbangkan untuk pembayarannya ya."

Mina mengangguk dan tersenyum, lalu menatap cincin di jari manisnya. Cincin pertunangan mereka setahun lalu.

Saat Yuta melamarnya, dan Mina juga tak ada alasan untuk menolak.

Simple saja, mereka nyaman satu sama lain.

"Tinggal hitung bulan, ya? Cepet banget rasanya." ucap Yuta, Mina tersenyum.

"Katanya ya, Mas.. menjelang makin dekat tuh, godaannya banyak. Tapi, kok aku gak rasain itu ya?" Yuta tertawa menanggapi, dilanjutkan dengan tawa Mina.

"Bang Yuta, ooooyy!" suara ketukan itu menyadarkan mereka. Yuta segera beranjak dan menuju pintu.

Berhubung mereka sedang di rumah Yuta, Mina tidak heran begitu tau ternyata Yuta sering melatih futsal anak-anak sekitar sini.

Namun, kali ini berbeda.

"Ini bang, mau balikin stik PS."

Mina menoleh, tampak tak asing.

Suara itu, seperti yang sering menyapa Mina di cafe.

"Sambil mau minta minum boleh gak, Bang? Capek banget gue habis tarik suara di arisan ibu-ibu." Haechan menerobos masuk, Yuta tak melarang.

Akhirnya, kedua mata itu bertemu. Dengan tepukan tangan Yuta.

"Nah! Kebetulan. Yang, ini Haechan anak SMA yang kamu maksud, 'kan?" tanya Yuta, Mina mengangguk ragu.

"Eh, ada kak Mina. Bilang dong bang, tau gitu gua gak ganggu." Bisik Haechan pada Yuta. Yuta menepuk bahu Haechan, santai katanya.

"Kata Mina lo suka gombalin dia ya? Parah sih, Mina ilfeel banget katanya. Terus kalo lo ke cafe bawaannya pengen tutup karena males liat lo bawa temen-temen yang berisik, mana cuma jajan milkshake 10 ribu." kata Yuta sambil tertawa.

"Oh, yang bener? Haha." Ucap Haechan seraya menatap Mina dengan lekat.

Mina memejamkan matanya, sebelum melirik sorot mata Haechan yang semula bersemangat menjadi sendu.

Bocah itu terlihat kecewa.

"Iya, terus tuh ya.. Mina kan sering banget ngadu ke gue, tapi katanya kadang lo bikin ketawa juga meski banyak keselnya. Hahaha. Bener kan, yang?" Mina tidak menjawab, ia hanya tersenyum canggung.

Melihat sorot mata Haechan antara kesal bercampur sedih.

Anak itu segera berpamitan, Mina bisa melihat dari jendela, Haechan pergi dengan sepeda seperti biasa.

Mina berjanji, ia akan meminta maaf.


Mina : Haechan....

Mina : Maaf untuk masalah kemarin di rumah Yuta..

Mina : Aku gak bermaksud gitu...

Mina : Itu cuma awalnya aja ngerasa kesel sama kamu... Maaf ya?

(Read)

Mina menghela nafasnya, biasanya Haechan akan membalas kurang dari 5 menit. Tapi, lihat?

Sudah dua hari, Haechan tak kunjung membalas. Dua hari juga Haechan tak ada ke cafe, hingga satu minggu—

Mina menghembuskan nafasnya bimbang.

Sebelum memberanikan diri untuk menghubungi Haechan lagi.

Mina : Aku ga mau salah paham makanya aku coba jelasin..

Mina : Tapi kok gak tenang sih jadinya kalo kamu diem gini?

Mina : Maafin aku ya, nanti aku traktir pasta. Kamu dateng aja ke cafe, aku siapin semua yang kamu mau.

Mina : Ditunggu, sore ini. Jam 4!

(Read)

Pukul empat berlalu, pukul enam, pukul delapan... Sebanyak itu waktu yang dilewatkan. Haechan tak kunjung datang.

Menceritakan pada Jihyo sambil menangis tak ada gunanya. Orang-orang menilai Mina adalah wanita sempurna, namun sekarang? Ia merasa lebih dari perempuan jahat.

Mina : Aku tau kamu baca ini, bisa kamu balas sebentar? Supaya aku bisa tidur nyenyak, rasanya gak enak kepikiran terus.

(Read)

Kesedihan Mina tampaknya berimbas pada rasa antusiasnya untuk menyiapkan segala keperluan pernikahan.

Hanya ada senyum palsu, rasa tak nyaman, dan—

Waktu berlalu tepat di hari pernikahannya bersama Yuta.

Prosesi, resepsi, berjalan lancar.

Hingga malam hari,

Pesan yang di nanti-nanti, diantara ratusan pesan yang mengucap selamat padanya, hanya ini yang paling berarti, saat ini.

Haechan : Aku udah maafin kak Mina kok

Haechan : Maaf ya kalo kita sering berisik dan jajan dikit, namanya juga kantong anak sekolah hehe

Haechan : Denger-denger kak Mina udah nikah ya hari ini?

Haechan : Maaf aku ga bisa dateng, karena ga di undang

Haechan : Bahagia selalu kak Mina 😊

Mina : Makasih, Haechan...

Haechan blocked Mina

"Lah, kok di blokir?"

"Biar move on kilat,"

"Sok banget, nyampe rumah mah mewek."

Haechan tersenyum.

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang