2021| with Wonpil

792 105 8
                                    



Wonpil menghembuskan nafasnya dengan berat, ketika selesai memarkirkan mobil di carport dan melangkah menuju kedalam rumah.

Sapaan hangat selalu ia dengar. Istrinya, Mina— tak pernah pulang lebih terlambat dari dirinya meski sang istri bekerja dan mengurus rumah tangga.

"Sini Mas, tas nya." Mina yang sedang memasak di dapur kini menghentikan aktivitasnya, menghampiri sang suami dan mengambil tas kerja suaminya untuk ia simpan.

Wonpil tak bergeming, ia hanya menyerahkan tas kerjanya pada Mina, lalu melonggarkan dasinya. Hembusan nafas kembali terdengar, membuat Mina menatap pada matanya.

"Mas, di kantor baik-baik aja? Ada sesuatu yang terjadi?" tanya Mina, khawatir dan cemas.

Sekilas Wonpil melirik pada counter di dapur mereka, melihat beberapa kotak makan tersusun rapi.

"Oh, itu— "

"Kamu mau kasih ke Eunwoo lagi?" tanya Wonpil, Mina mengangguk— dengan polosnya.

"Mas, jangan bilang kamu cemburu— "

"Kalau iya, kenapa? Mina, ini udah enam bulan sejak kedatangan Eunwoo kesini. Dia ngekost dekat rumah kita, terus kerja di kantor kamu, dan— apa aku harus diem aja?" tanya Wonpil, tatapan matanya dalam pada Mina, suara yang ia usahakan pelan agar tak melukai perasaan sang istri.

Mina terdiam, ia tersenyum canggung lalu menggenggam tangan sang suami.

"Mas, kamu mandi dan makan dulu, nanti kita bahas— "

Wonpil tak mendengar ucapan Mina, ia melepas genggaman tangan mereka dan duduk pada sofa ruang televisi.

"Duduk." perintah Wonpil, Mina segera duduk di hadapan sang suami. Jantungnya berdebar kencang, sadar bahwa mungkin yang ia lakukan salah.

"Maaf,aku udah curiga sejak dia telepon kamu larut malam,dengan alasan gak ada temen ngobrol,dan dia kebangun karena mimpi buruk." jelas Wonpil, memutar ingatannya kembali.

"Mas,aku sama Eunwoo cuma berteman,gak ada hal-hal yang harus dipermasalahkan. Kalau kamu merasa apa yang aku lakuin salah,aku minta maaf,Mas." ucap Mina dengan suara pelan, menenangkan, namun tidak membuat Wonpil goyah mengutarakan perasaannya.

"Lalu itu apa?Kamu berencana ngirim makanan juga ke kostannya Eunwoo?"

"Aku kasih tau,Mina. Gak ada pertemanan yang abadi antara laki-laki dan perempuan. Aku tau kamu baik ke semua orang. Tapi tolong ingat status kamu, kamu itu istriku. Kamu harusnya bisa batasin itu semua." Mina mengangguk, menggenggam tangan Wonpil lalu mengusapnya perlahan.

"Mas Wonpil, Mina minta maaf." ucapan Mina membuat seluruh kekesalan dan amarah Wonpil menghilang perlahan.

"Maaf karena gak mikirin perasaan Mas, aku akuin ini salah. Aku juga akan batasin apapun sama Eunwoo. Maafin aku sekali lagi ya,Mas.." Mina menunduk, hampir menangis, membuat Wonpil kini mendekatkan posisi tubuhnya pada sang istri, mengusap pipi kanan Mina dengan telapak tangannya, membuat Mina menatap dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf kalau kata-kataku tadi keterlaluan. Maafin Mas...ya?" Mina menganggukan kepalanya, lalu menatap Wonpil dengan mata berbinar.

"Peluk." ucapan Mina membuat Wonpil tertawa kecil, ia lalu menghambur pada pelukan Wonpil, dan sang suami menghujani kedua pipi Mina dengan kecupan-kecupan kecil.

"Aku janji gak akan kecewakan Mas lagi."

Wonpil tersenyum, dan mengangguk.

Keduanya berpelukan, hangat, dihadapan bingkai foto dimana foto pernikahan keduanya tercetak disana.

**

Halo 😁

[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang