Kelas X MIPA 2 di hari pertama masuk sekolah setelah MPLS berakhir. Gerbang sekolah sudah terbuka sejak pukul setengah enam pagi. Dan Mingyu menjadi orang pertama yang datang di sekolah.
Untuk selanjutnya, Mingyu akan terus menerus datang pagi hari karena ia mengikuti sang Ayah yang mengharuskan bekerja di pukul tujuh dengan jarak jauh. Ya, Mingyu diantar oleh ayahnya. Menggunakan motor bebek kesayangan keluarga mereka.
Mingyu memasuki ruang kelas, menyalakan lampunya dan kelas memang sangat sunyi. Ia memilih bangku tepat di barisan kedua. Lalu Mingyu terkejut karena derap langkah sepatu terdengar dari koridor luar.
"Pagi." sapaan dengan suara lembut dan cukup pelan dibalik masker putih membuat Mingyu menengadah. Seorang teman perempuan hadir menemaninya di pagi yang sepi.
"Hai, Pagi juga." ucap Mingyu berusaha sok akrab. Wangi lembut parfum menusuk hidungnya atau bahkan seluruh ruangan. Mingyu memperhatikan teman perempuannya yang kini sudah duduk di bangku pertama.
Maklum, saat MPLS seluruh peserta yang satu kelas dipetakan menjadi terpisah. Mungkin hanya dua orang yang berasal dari kelas yang sama dalam satu gugus. Mingyu hanya mengenal Eunha, teman perempuan yang mungil dan cukup bawel baginya.
"Udah sarapan?" Teman perempuan yang terduduk didepan itu menoleh, dengan masker putih yang baru terbuka. Menampilkan kecantikan dari fitur wajah yang sempurna. Mingyu juga secara refleks langsung membuka maskernya.
"Belum." Jawab Mingyu, masih terhipnotis. Tapi faktanya memang ia belum sempat sarapan, karena sang Ayah tak terbiasa memasak dirumah. Mingyu juga tak mungkin meminta sarapan di pagi buta pada bibinya seperti yang selalu ia lakukan siang hari dahulu semenjak ibunya tiada.
"Ini aku punya roti selai sama susu kotak, dan cemilan. Mau?" Tawar perempuan tersebut sambil membawa kotak makan smigglenya ke atas meja tempat Mingyu disana.
"Wah, makasih ya...hm, maaf belum kenalan. Nama kamu siapa?" Perempuan itu mengulurkan tangan yang disambut gembira oleh Mingyu,
"Mina, kamu?"
"Mingyu, salam kenal ya, Mina."
Tangan terlepas, lalu keduanya sarapan bersama. Mingyu tak henti memuji kelezatan dari sarapan yang Mina bawa. Beriringan dengan satu persatu teman yang datang.
Ada Jungkook, yang datang dengan penuh emosi karena rambutnya dirazia oleh pihak kesiswaan sekolah di gerbang, padahal telah diingatkan untuk dicukur sejak MPLS hari pertama.
Ada Jaehyun, yang datang dengan penuh wibawa. Mina beranggapan bahwa lelaki itu cocok untuk menjadi ketua kelas, pun dengan Mingyu. Iya, mereka menjadi akrab dengan cepat karena memperhatikan teman-teman yang datang silih bergantian.
Ada Eunha, yang datang dengan memakai sarung pada bagian bawahnya. Karena roknya terlalu pendek, yang berhasil membuat Eunha menahan malu setengah mati sambil hampir menangis. Tetapi,
"Santai elah, bocil. Gue juga kena razia nih liat gak rambut gue jadi kaya barcode? Pak Namjoon gak kira-kira anjir!" ucap Jungkook yang tak beralih dari kaca yang ada di dinding.
"Bocal bocil bocal bocil, gue punya nama ya! Berisik banget lo!" kesal Eunha, Mingyu dan Mina tertawa-tawa kecil. Jaehyun lalu berdeham.
"Itu lo yang lagi ngaca coba gak usah body shaming, lo juga yang pake sarung, gak usah teriak-teriak masih pagi, pengang kuping gue." ucap Jaehyun, Mina kemudian berbisik pada Mingyu.
"Tuh, kan. Ntar kalo ada pemilihan ketua kelas dia aja Gyu, kita usulin." Mingyu mengangguk.
"Iya, udah cocok banget." tutur Mingyu, Eunha dan Jungkook seketika terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui Mina
FanfictionAngst, Mature, Fluff, Drabble, etc. myoui mina x boys.