Baca dulu with 97 girls ya ges yaMumpung ada waktu luang aku lanjut ya
**
Hari terakhir ujian, tidak ada perkembangan dari hubungan Mina, Rose, dan teman-teman mereka.
Korbannya adalah, teman-teman yang tidak tahu apa-apa, namun merasa tidak enak jika harus bersama dengan Mina maupun dengan Rose.
"Mau aku bantu lurusin?" Tanya Jaehyun, Mina menggeleng.
"Percuma, aku aja gak didenger. Apalagi kamu." Jawab Mina malas sambil melirik pada Rose yang tengah mengikat rambutnya sebelum keluar ruangan.
"Males banget aku, kesel jadinya." Kata Mina yang kemudian membuat Jaehyun menghembuskan nafas kasar, lalu secara tiba-tiba menghampiri Rose dan Lisa. Mina hendak menahan Jaehyun namun terlambat.
"Cowo lo, mana? Dia topik utamanya, lurusin kek." Ujar Jaehyun, Rose mendelik sambil menatap Mina disebelah Jaehyun.
"Tanya cewe Lo yang udah check in bareng dia. Masa iya masih ngedesak gue?" Jaehyun yang kesal mengepalkan tangannya, padahal jelas ia mengetahui bahwa Mina bersamanya hari itu. Mina juga ijin kepadanya untuk menemani June ke Mall.
Itulah sebabnya, Jaehyun tidak ambil pusing. Pada awalnya. Namun Jaehyun tetaplah manusia yang memiliki rasa penasaran.
"Terserah Lo deh, Rose. Ayo, yang. Pulang aja." Mina menarik tangan Jaehyun yang mengepal, menggenggamnya erat sambil berjalan keluar kelas.
Jiho, Jihyo, Miyeon, Eunha dan Yuju yang sedang membereskan tas, kini saling menatap. Tidak ada yang memihak keduanya, daripada hubungan persahabatan mereka akan lebih hancur lagi.
Jiho yang melihat kekacauan kembali terulang, kini menghembuskan nafasnya.
"Ntar malem mau pada kemana?"
"Tidur, gue capek ah." ujar Eunha.
"Iye, mau tidur. Gak ada party party abis ujian, lagi terpecah belah. Capek gue." Yuju sedikit berteriak, membuat Rose dan Lisa melirik pada mereka.
"Yuk, Rose. Pergi aja kita." Tutur Lisa, Rose mendelik sebelum meninggalkan teman-temannya.
"Miyeon, tanya si Eunwoo dong, liat June gak? Kalo liat, seret lah kesini. Mau gue abisin." Kesal Jihyo, Miyeon menghembuskan nafasnya berat.
"Justru itu, ayang gue juga gatau dia dimana. Kesel kan? Yang masalah siapa, yang ngumpet siapa." Ujar Miyeon.
"Yuk ah, ngantuk." Ajak Jiho. Mereka pun segera keluar dari ruang kelas ujian dan menuju kosan masing-masing.
**
Mina sampai di kosan, dengan Jaehyun yang kini duduk di lantai kosannya sambil menatap Mina yang tengah mengambilkan air mineral dari lemari es.
"Kamu kenapa? Kok kayaknya ada yang dipikirin?" Tanya Mina pada Jaehyun sambil memberikan air mineral botol untuknya.
Jaehyun akhirnya menegakkan tubuhnya, lalu menarik tangan Mina untuk berhadapan lebih dekat dengannya. Ia menggenggam tangan Mina erat-erat.
"Sayang, maaf banget. Bukan aku gak percaya. Tapi beneran? Kamu gak ngapa-ngapain sama June, kan?" Pertanyaan Jaehyun membuat Mina tertunduk, diam.
Mina tahu, seharusnya ia tak memaksa Jaehyun untuk mempercayainya jika pada akhirnya ia berakhir akan ditanya hal yang sama dengan apa yang Rose tanyakan.
Bingung, Mina tidak menjawab. Ia menangis. Air matanya turun secara tiba-tiba.
"Sayaang, aku gak akan marah kok. Beneran. Kamu jujur aja, gapapa. Aku terima kejujuran kamu— "
Mina menatap Jaehyun dengan pipi dan air mata yang masih menggenang.
"Jaehyun, kamu pikir aku perempuan kayak apa, sih?" Mina berucap lembut namun tegas dalam penekanannya, rasa kesal, kecewa, akan pertanyaan kekasihnya ini membuat Mina tertekan.
Jaehyun segera mengusap air mata Mina, ia menggelengkan kepalanya.
"Sayang, maaf aku gak maksud gitu. Aku cuma bertanya aja buat mastiin. Kalo enggak ya gapapa—"
"Terus kalau iya, kamu ninggalin aku, kan?" Jaehyun terdiam.
"Tapi faktanya aku gak gitu Jaehyun, aku gak check in sama June. Sumpah." Mina kemudian ditarik oleh Jaehyun kedalam pelukannya, lelaki itu menenangkan kekasihnya dan mengecup kepala Mina berkali-kali, mengusap rambutnya lembut.
"Iya, aku percaya sayang. Maafin aku, ya?" Mina mengangguk, meski otaknya masih berpikir apa yang harus ia lakukan agar Jaehyun percaya.
Tak berselang lama, Mina melepas pelukannya pada Jaehyun. Ia mengambil jarak.
"Aku gak tahu harus buktiin pake apa, tapi— " Jaehyun terkejut karena langkah selanjutnya yang Mina lakukan ialah membuka kemeja yang Mina kenakan.
"Kalau ini semua bisa buktiin bahwa aku gak ada check in sama June, aku gak keberatan." Mina sekarang buka kaos dalamannya, Jaehyun hanya terdiam, rasa kaget, tidak percaya, namun ia berusaha untuk menahan Mina.
"Kamu bisa buktiin sendiri. Aku kasih kamu semuanya, sekarang juga." Mina menepis tangan Jaehyun, sekarang bagian atas Mina hanya terbalut oleh bra yang menutup dadanya, tak peduli rasa malu dibandingkan harus menahan rumor tidak benar bahwa ia telah meniduri kekasih sahabatnya sendiri.
"Mina.." Jaehyun berucap pelan, sebelum tangan Mina beralih menggenggam tangannya, mengarahkan telapak tangannya yang bergetar ke arah kaitan bra dibelakang tubuh Mina.
**
Malam hari, Rose hampir tertidur sebelum ia menyadari pintu kosannya diketuk oleh—
"Ngapain lo?" tanya Rose, dengan raut wajah yang sulit diartikan, Jiho menatap sahabatnya itu.
"Rose, maaf." Rose mengerutkan dahinya, tidak mengerti.
"Apaan sih? Lo kenapa?" Rose semakin sensi, terlebih permintaan maaf Jiho tidak jelas akarnya.
Apalagi, saat Jiho kini berlutut didepannya. Sambil memegang pergelangan tangannya.
"Rose, June waktu itu nyusulin gue yang udah check in duluan."
"Gue waktu itu butuh dia, sehabis gue disiksa sama kak Johnny, gue minta tolong June buat bawain obat."
Rose yang tak habis pikir enggan mengeluarkan kata-kata, ia terkejut, sangat, jantungnya berdebar dengan keras. Amarahnya naik di ubun-ubun.
"Gue gak bisa ganggu kalian semua, karena gue gak mau kalian tau tentang gue dan kak Johnny. Cuma June yang awalnya peka sama luka-luka yang gue terima."
"Gue tau ini salah kenapa harus June, tapi gue bingung harus siapa lagi.."
Rose menggelengkan kepalanya. Ia menarik nafasnya dengan berat dan kesal.
"Jiho, Lo bisa pergi dulu gak?"
Jiho kini berdiri, menatap Rose yang tengah menatapnya kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui Mina
FanfictionAngst, Mature, Fluff, Drabble, etc. myoui mina x boys.