**
"Ayah, kenapa Ayah dan Bunda tidak pernah merayakan ulang tahun?"
Pertanyaan dari Mika membuat Johnny menoleh, ia sedang dalam perjalanan mengantar Mika ke sekolah.
Sedikit terpikir— benar juga, ia bahkan tak tahu jelas kapan terakhir mengadakan pesta ulang tahun dengan teman-temannya.
"Mmm, itu... karena bagi Ayah dan Bunda, ulang tahun Mika adalah hal yang paling penting."
Mika mendengus dengan kesal, lalu menatap sang Ayah.
"Kapan ulang tahun Ayah?"
"Itu, 6 Februari."
"Kalau Bunda?"
Bam! terdiam seribu bahasa. Iya, Johnny bahkan tidak tau kapan hari ulang tahun Mina— istrinya.
Hubungannya dengan Mina membaik, sangat membaik malah. Sejak malam itu, kejadian enam tahun silam terulang kembali. Bahkan kini keduanya tertidur dalam satu ranjang yang sama. Kemajuan yang bagus, bukan?
Demi menuntaskan rasa penasarannya, selepas mengantar Mika, Johnny tidak langsung ke kantor. Ia kembali ke rumah, untuk melihat dokumen pengantar pernikahannya dengan Mina.
"Mas?"
"Ada yang ketinggalan? Kenapa gak telepon aja biar aku— "
"Enggak. Kamu lagi apa?" tanya Johnny, dengan nafas memburu tak beraturan, hasil berlari dari carport menuju rumah dengan terburu-buru.
"Aku lagi rangkai bunga, kamu— "
"Oke, lanjutin aja." ucap Johnny dan segera berlari menuju ruangan kerjanya.
Mina mengerutkan alisnya, bingung. Namun ia memilih tidak terlalu peduli. Mungkin saja Johnny tertinggal sesuatu yang penting.
Iya, baginya... ulang tahun Mina, dan apapun tentang Mina— adalah hal yang penting.
**
Tidak fokus.
Adalah kegiatan Johnny sepanjang hari ini. Setelah mengetahui Mina berulang tahun hari ini.
Bagaimana bisa ia tidak mengingat hal terindah ketika dunia diberi anugerah dalam bentuk kehadiran Myoui Mina?
Tidakkah terlalu jahat, bisa saja ia melakukan hal-hal buruk sebelumnya di tanggal ini, padahal itu hari kelahiran sang istri.
Namun, satu hal yang tidak pernah akan ia lupa, bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik.
Sepulang dari kantor malam hari, Johnny mendapati Mina tengah menidurkan Mika seperti biasa. Ia pulang larut malam lagi. Ada penyesalan ketika melihat seisi rumah yang sepi tanpa canda tawa istri dan anaknya ketika ia datang.
Segeralah ia menuju kamar mandi, membersihkan diri dan turun ke kamar Mika, melihat Mina tertidur disamping putrinya. Johnny terdiam, hanya memperhatikan dan tangannya refleks terulur mengusap pipi Mina dengan lembut.
Tersadar sebuah gerakan, ia menarik tangannya kembali. Kedua mata tengah memperhatikan gerak-geriknya.
"Kamu kapan pulang?" tanya Mina dengan suara pelan.
"Lima belas menit lalu." jawab Johnny. Ia membetulkan letak selimut Mika, kemudian menatap Mina.
"Biarkan Mika tertidur. Ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu." jantung Mina seketika berdebar lebih kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] From : 1990 - Myoui Mina
FanfictionAngst, Mature, Fluff, Drabble, etc. myoui mina x boys.